Inilah Budaya Kearifan Lokal di Mempawah yang Harus Terus Dilestarikan
Ini merupakan event mengedepankan kearifan lokal, dan perlu ditambah suntikan dana APBD dalam kemajuan pengembangan kearifan lokal....
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kebanggan terhadap kekayaan khasanah bangsa melalui event Cap Go Meh juga diungkapkan oleh Ketua DPRD Kabupaten Mempawah H Rahmad Satria.
Ia mengaku melalui event Cap Go Meh yang dimeriahkan setiap tahunnya di Kabupaten Mempawah khususnya di Sungai Pinyuh bahkan telah menunjukkan semangat keberagamaan sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini adalah modal dan model untuk kemajuan, keadilan dan kemakmuran di negara Republik Indonesia, khususnya di Kabupaten Mempawah dan khususnya lagi di Kecamatan Sungai Pinyuh,"jelasnya, Minggu (12/2).
Kemudian dikatakannya moment ini sudah merupakan agenda baik DPRD, pemkab Mempawah bahwa ini merupakan event budaya selain dari robo-robo, naik dango, sedekah bumi atau bahkan Cap Go Meh ini.
"Ini adalah budaya yang diakui khususnya di Kabupaten Mempawah,"jelasnya.
Terlebih dalam kebudayaan ini selalu menampilkan kearifan lokal maka dinilainya haruslah terus dilestarikan.
Hal ini pula dinilai Rahmad perlu untuk didukung diantaranya dari sisi pendanaan.
"Ini merupakan event mengedepankan kearifan lokal, dan perlu ditambah suntikan dana APBD dalam kemajuan pengembangan kearifan lokal,"jelasnya.
Kemudian dengan modal kerukunan antar umat beragama kendati terdiri dari beragam suku bangsa, agama dan ras, namun masyarakatnya dapat menjaga toleransi.
"Di Kabupaten Mempawah ini cukup rukun dan dari kemarin-kemarin kalau ada insiden ditempat lain, namun di Mempawah itu aman,"jelasnya.
Bahkan dengan adanya tempat ibadah yang berdampingan dikatakannya wujud kerukunan umat beragama di Indonesia yang harus tetap dijaga