Imlek 2568
Realisasi Persedian Uang Tunai Hingga Hari Ini Tembus Rp 100 Miliar
Persediaan uang tunai meningkat dari Rp 95 saat ini menembus angka diatas Rp 100 miliar. Uang tunai yang disediakan untuk memenuhi transaksi....
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menghadapi moment Perayaan Tahun Baru Imlek 2017, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat sudah menambah persediaan uang tunai sejak jauh hari.
Kepala KPw BI Kalbar, Dwi Suslamanto mengatakan BI saat ini peredaran uang sudah menembus angka Rp 100 miliar.
"Persediaan uang tunai meningkat dari Rp 95 saat ini menembus angka diatas Rp 100 miliar. Uang tunai yang disediakan untuk memenuhi transaksi selama Imlek semula disediakan 95 miliar, ternyata realisasi sampai hari ini sudah lebih Rp 100 miliar,"ujar Dwi pada Kamis, (26/1/2017).
Kebutuhan uang pecahan kecil atau UPK memang seringkali meningkat pada hari besar di Kalbar. Hal tersebut tak terlepas dari adanya kebudayaan memberikan uang (angpao) kepada orang yang lebih muda pada momen Imlek ini.
Dwi mengatakan kebutuhan uang tunai selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor musiman seperti hari besar. Faktor musiman kata Dwi sangat berpengaruh terhadap perputaran uang dikarenakan pada periode tersebut tingkat kebutuhan uang tunai di masyarakat dan perbankan meningkat tajam.
Meski tidak setinggi momen indul fitri, namun Dwi mengaku perputaran uang di Kalbar saat Tahun Baru Imlek, berada di urutan ke tiga, setelah Idul Fitri dan Natal-Tahun Baru.
Dengan persediaan yang ada, Dwi mengaku persediaan uang tunai BI sangat mencukupi permintaan masyarakat.
Momen Tahun Baru Imlek juga ditandai dengan berbagi angpao, hal ini tentu kata Dwi membuat permintaan uang beredar semakin meningkat disamping kebutuhan konsumtif lainnya.
Oleh karenanya BI sejak jauh hari sudah membuka layanan penukaran uang pecahan kecil pecahan Rp20.000 ke bawah.
"Selain di loket BI, pelayanan penukaran UPK juga dilakukan oleh semua Bank Umum di Kalbar. Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan transaksi masyarakat. Lakukan penukaran UPK di tempat-tempat yang resmi agar terhindar dari risiko tidak tepat jumlah ataupun menerima uang Rupiah yang tidak asli,” ujar Dwi.
Adapun penukaran di loket BI dilayani yaitu pecahan Rp 20 ribu ke bawah.
Layanan disediakan mulai tanggal 1 sampai dengan 5 Februari 2016 mendatang pada pukul 08.30 WIB hingga 11.30 WIB pada hari kerja.
Meski demikian, BI sebagai regulator sistem pembayaran BI diakuinya terus mendorong gerakan nontunai atau menggunakan transaksi elektronik.
"Dengan transaksi nontunai, negara dapat mengurangi penggunaan uang kartal sehingga lebih efisien dan menghemat anggaran untuk percetakan dan penyimpanan uang. BI juga meyakini, apabila memakai transaksi nontunai, pembayaran bisa dilakukan secara lebih aman, lebih praktis, dan lebih efisien,"ujarnya.
