Hasil Uji Coba, Pertalite Lebih Ekonomis Ketimbang Premium

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Anggota DPR RI Dapil Kalbar, Michael Jeno mengatakan tentu alasan utama pemerintah melakukan kebijakan perpindahan pertalite adalah hasil uji coba menunjukkan bahwa pertalite lebih ekonomis dari premium.

“Contoh ada armada yang sehari menghabiskan 13 hingga 14 liter premium dengan pertalite bisa jadi 10 hingga 11 liter saja walaupun harga pertalite sedikit lebih mahal,” katanya kepada Tribun, Rabu (25/1/2017).

Mengenai penghematan anggaran karena premium masih disubsidi.

Dengan pengurangan konsumsi premium berkurang pula anggaran subsidi sehingga anggaran pembangunan yang terbatas bisa lebih berkualitas.

Sosialisasi perlu dilakukan utamanya kesadaran bahwa intinya adalah pengurangan subsidi untuk anggaran yang lebih berkualitas dipakai pada sektor produktif menggerakkan ekonomi.

 “Kebetulan inflasi kita saat ini cukup baik dan terjaga sesuai target di APBN, sehingga ini bisa jadi momen untuk peralihan dari premium ke pertalite. Artinya tidak terlalu memberatkan masyarakat,” jelas Jeno.

Selain itu menurut Jeno, juga mengurangi ketergantungan dengan negara lain karena premium saat ini masih diblending di luar negeri, sedangkan pertalite di blending di dalam negeri.

Blending pertalite yang di dalam negeri itu juga bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan tata kelola migas lebih baik apalagi pertalite lebih ramah lingkungan.

Hal ini sejalan dengan visi pemerintahan Jokowi-JK untuk mengurangi efek gas rumah kaca.

“Untuk pengawasan kita minta aparat terkait untuk terus menerus mengawasi dengan standard operation prosedur yang baik dan integritas yang memadai,” pungkasnya.