DPR Dorong Pemerintah dan Masyarakat Buka Lapangan Kerja

Anggota DPR RI Dapil Kalbar, Michael Jeno mengatakan, maraknya kasus-kasus yang dialami TKI di luar negeri harus menjadi perhatian serius pemerintah..

TRIBUNPONTIANAK/MASKARTINI
Anggota DPR RI Komisi XI asal Dapil Kalbar dari PDI Perjuangan, G Michael Jeno. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPR RI Dapil Kalbar, Michael Jeno mengatakan, maraknya kasus-kasus yang dialami TKI di luar negeri harus menjadi perhatian serius pemerintah dalam mengatasinya.

Pemerintah dan masyarakat semua perlu membuka lapangan kerja di dalam negeri termasuk menggalakan wirausaha sehingga tidak perlu menjadi TKI.

"Lapangan kerja baru di dalam negeri penting termasuk menggalakkan wirausaha," katanya kepada Tribun, Selasa (17/1/2017).

Jeno juga meminta aparat lebih maksimal dalam mengawasi proses pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sesuai UU yang berlaku.

Selain administrasi, menurut Jeno, perlu juga peningkatan keterampilan TKI sehingga bisa masuk ke sektor-sektor yang memerlukan skill yang sekaligus meningkatkan kesejahteraan TKI.

"Sehingga jelas PJTKI yang menyalurkan dan bertanggungjawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang menimpa TKI di luar negeri," ungkapnya.

Satu di antara warga, Fadli (28) mengatakan, persoalan TKI yang mengalami hal buruk di luar negeri perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Terlebih yang melalui jalur ilegal.

Untuk mengurangi TKI, pemerintah seharusnya membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi masyarakat. Baik dengan mengundang investor maupun mendorong berkembangnya UMKM khususnya di Kalbar.

"Berikan pula fasilitas penujang yaang memudahkan para pengusaha UMKM sehingga mampu bertahan," katanya.

Selain itu, warga Pontianak Timur ini berharap pemerintah perlu juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM agar mampu mengembangkan usahanya.

Baik bantuan permodalan, alat, pelatihan dan pendampingan sangat dibutuhkan terutama bagi pengusaha yang baru merintis usahanya.

"Saya kira dengan tersedianya banyak pilihan di dalam negeri, orang-orang akan enggan untuk bekerja di luar negeri," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved