Dijemput Densus 88, Istri Terduga Teroris Asal Solo Gendong Bayinya Berusia 6 Bulan
Nur Solihin adalah satu dari empat terduga kasus teroris terkait penemuan bom dalam rice cooker oleh polisi di Bekasi.
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SOLO - Tim Densus Anti-Teror 88 Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris Nur Solihin, di Kampung Griyan RT 008/010, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo, Minggu (11/12/2016) siang.
Pantauan TribunSolo.com, penggeledahan dilakukan sekitar pukul 12.00 WIB.
Selain menggeledah, personel Densus 88 Mabes Polri juga menjemput seorang perempuan yang diduga istri Nur Solihin, yakni R (24).
Nur Solihin adalah satu dari empat terduga kasus teroris terkait penemuan bom dalam rice cooker oleh polisi di Bekasi.
Baca: Ini Penampakan Bom di Bekasi yang Memiliki Daya Ledak Tinggi
Polisi membawa R beserta anaknya yang berumur sekitar enam bulan.
Perempuan bercadar itu bersama anaknya dibawa pergi memakai mobil Dokpol milik Polresta Solo.
R, kata warga setempat, merupakan putri dari pasangan Winarso dan Hernin (sudah meningggal dunia).
R menikah dengan Nur Solihin pada 2015, dan dikaruniai seorang putra berumur sekitar enam bulan.
"Selama ini R di masyarakat dikenal baik dan ramah," kata seorang warga Griyan, Muh Amin.
Sebelumnya, Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris terdiri dari tiga pria dan satu perempuan di tiga lokasi.
Dua pria, yakni Nur Solihin (NS) dan Agus Supriyadi (AS), ditangkap dalam mobil saat melintas di dekat Fly Over Kalimalang, Jakarta Timur.
Sedangkan satu perempuan yakni Dian Yulia Novi (DYN) ditangkap di tempat kos di Jalan Bintara VIII RT 04 RW 09, Kota Bekasi.
Satu lagi, Sy ditangkap saat naik sepeda gunung di Dusun Sabrang Kulon, Desa-Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jateng.
