Citizen Reporter

Kol Inf Danny Alkadrie Tutup Tradisi Pembaretan Siswa Dikmata

Dengan telah diresmikan penggunaan baret Infanteri dan penyematan Brevet kualifikasi “YUDDHA WASTU PRAMUKHA” ini merupakan kebanggaan yang tinggi....

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/Dok Sintel Rindam XII Tpr
Wadan Rindam XII Tpr Kol Inf Danny Alkadrie saat pimpin Tradisi Pembaretan Prajurit TNI AD yang di gelar oleh Rindam XII Tanjungpura pada Rabu (30/11) sore di Pantai Kura-kura Beach Tanjung Gondol Kab Bengkayang. 

Citizen Reporter  I Mayor Cpm Yudho Ari Irawan, Rindam XII Tanjungpura

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Wakil Komandan (Wadan) Rindam XII/Tpr Kolonel Inf Danny Alkadrie menutup secara resmi latihan Yuddha Wastu Pramukha dan pimpin langsung kegiatan tradisi Pembaretan Siswa Dikmata TNI AD Gel. I Tahap II Kecabangan Infanteri TA. 2016 di pantai Kura-kura Beach Tanjung Gundul pada Rabu (30/11/2016) sore.

Dalam upacara penutupan tersebut, Wadan Rindam XII/Tpr membacakan amanat dari Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri Brigjend TNI Surawahadi, S.I.P,M.Si.

Dengan telah diresmikan penggunaan baret Infanteri dan penyematan Brevet kualifikasi “YUDDHA WASTU PRAMUKHA” ini merupakan kebanggaan yang tinggi terhadap kecabangan Infanteri sebagai bekal pengabdian kepada bangsa dan negara tercinta.

Dalam amanat tersebut juga Baret Infanteri adalah Lambang Kehormatan bagi Prajurit Infanteri, yang merupakan QUEEN OF THE BATTLE, dimana Queen atau ratu memiliki kemampuan dan mobilitas yang tinggi, bisa ke medan apapun, berarti Prajurit Infanteri memiliki kemampuan untuk bergerak di setiap bentuk medan pertempuran baik dihutan, gunung, rawa laut sungai dan pantai.

Sementara untuk Yuddha Wastu Pramukha mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran.

Dengan tugas pokok mencari, mendekati dan menghancurkan musuh.

Namun pada kesempatan yang sama Prajurit TNI AD dituntut harus disiplin, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima.

Dalam darahnya mengalir jati diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional memiliki mental yang kuat dan siap ditempatkan dimana saja.

Bersama-sama komponen bangsa lainnya menjaga ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, karena hanya dengan itu Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang tangguh. Jalan hidup yang ditempuh sebagai Prajurit Infanteri adalah rencana dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.

Danpussenif melalui amanat yang dibacakan Wadan Rindam XII/Tpr juga berpesan untuk menegakkan panji kehormatan prajurit “YUDDHA WASTU PRAMUKHA”. Perkokoh “KEMANUNGGALAN TNI RAKYAT yang selalu baik-baik dengan rakyat”.

Dan di akhir amanat dari Dan Pussenif menekankan kepada Prajurit Siswa bahwa sebagai Prajurit TNI disiplin adalah nafasmu dan kehormatan adalah segala-galanya.

“Kamu adalah Prajurit Yuddha Wastu Pramukha sejati, generasi muda penerus dan pengibar panji-panji kebanggaan serta kehormatan Korps Infanteri, Kamu adalah Ratu di medan pertempuran”.

Turut hadir dalam upacara Penutupan Latihan Yuddha Wastu Pramukha dan Tradisi Pembaretan Siswa Dikmata TNI AD Gel. I Tahap II Kecabangan Infanteri para Kabag Rindam XII/Tpr, para Dansatdik Rindam XII/Tpr, Katimgumil Rindam XII/Tpr dan para Kadep Rindam XII/Tpr serta Wakil Ketua beserta pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Rindam XII/Tpr.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved