Pelajar Sasaran Operasi Zebra 2016, Ini Penjelasan Kasat Lantas
Permaslahan lalulintas saat ini makin komplek, mulai Kemaceten, kecelakaan, dan kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan lalulintas
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Kasatlantas Polresta Pontianak, Kompol Wahyu Jati Wibowo, memberi apresiasi pada pelaksanaan upacara bendera di SMKN 4 Pontianak. Senin (21/11/2016).
Dijelaskannya, baru kali ini menemukan upacara yang sangat hikmat ketika mendatangi sekolah-sekolah yang ada, karena didukung fasilitas dan peserta yang tertib.
Kompol Wahyu, menuturkan jika kedatangannya di SMKN 4 dan menjadi pembina upacara bertujuan untuk sosialisasi mengenai operasi zebra yang sedang berlangsung.
"Permaslahan lalulintas saat ini makin komplek, mulai Kemaceten, kecelakaan, dan kepentingan yang berbenturan dengan kepentingan lalulintas," jelasnya.
Baca: Polisi Sosialisasi Lalu Lintas ke Sekolah, Ini Kata Kepala SMKN 4
Disampaikannya juga bahwa mobilitas warga di jalan raya memang tinggi dan itu sejalan meningkatnya kesejahtraan masyarakat itu sendiri. Semakin maju kota juga semakin komplek permasalahan lalulintasnya.
Dijelaskannya juga bahwa operasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian bukan hanya bertujuan untuk menangkap pengendara tapi itu merupakan langkah pembinaan dan sosialisasi, guna mencegah terjadinya pelanggaran yang dapat menimbulkan kecelakaan.
"Sepanjang tahun 2016 ini telah terjadi lebih dari 110 kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar," ungkapnya.
Dari kasus itu terdapat korban meninggal sebanyak 40 orang yang masih berusia pelajar. Data tersebut masih berpotensi akan meningkat karena saat ini masih bulan November.
Sehubungan dengan latar belakang itu, operasi zebra satu diantara sasaran adalah pelajar yang menggunakan sepeda motor dan yang belum memiliki SIM dan melakukan pelanggaran lainnya.
Disampaikannya juga informasi pada operasi zebra tahun lalu (2015), terdapat tiga orang meninggal dan dua orang diantaranya adalah pelajar.
Tingginya angka Lakalantas yang melibatkan pelajar membuat pihak kepolisian menjadikan pelajar sasaran untuk penertiban.
"Hal ini dilakukan karena pihak polisi itu peduli dan sayang dengan para anak sekolah dan remaja, dan apabila terkena tilang maka orangtuanya yang akan kita panggil diberi peringatan agar memberi tahu anak," tegasnya Wahyu.
Selain itu, pihak polisi juga mengingatkan kepada seluruh murid dan warga SMKN 4 agar menjauhi Narkoba, karena akhir-akhir ini banyak sekali kasus Narkoba di Kota Pontianak.
Kompol Wahyu, meminta kepada para murid jangan sampai masuk dalam pergaulan Narkoba karena akan merusak masa depannya.