Kasihan Bocah Ini Tertular Herpes Gara Gara Dicium Kerabat, Begini Curhatan Ibunya
Anak perempuan ini mengalami infeksi kulit yang membuatnya harus melakukan pemulihan luar biasa setelah dicium seorang kerabat
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, - Gara gara ciuman yang diberikan oleh teman orang tua membuat anak tiga tahun ini mesti menjalani pengobatan.
Tak ayal, sejak dicium oleh teman ibunya itu, bagian wajah dekat mulut bocah perempuan ini menjadi infeksi parah.
Kegemasan yang terkadang dirasakan terhadap anak kecil, memang membuat siapa saja yang kenal ingin menciumnya.
Baca: Kejam, Ibu Ini Terekam Video Pukuli Bayinya Yang Tak Berhenti Menangis
Nah, dengan kasus yang satu ini mungkin para orang tua bisa lebih selektif untuk bisa mengizinkan orang lain mencium wajah anak yang menggemaskan itu.
Nasib malang baru-baru ini dialami seorang balita dari Inggris.
Nama bocah malang itu ialah Sienna Duffield.
Anak perempuan ini mengalami infeksi kulit yang membuatnya harus melakukan pemulihan luar biasa setelah dicium seorang kerabat orang tua.
Bocah berusia tiga tahun seperti dilansir Metro.co.uk, didiagnosis dengan virus menular herpes yang membuat kulit wajahnya melepuh.
Ibunya, Savina French-Bell harus mencuci seprai tempat tidurnya setiap hari dan membuang pakaiannya yang telah terkena virus menyakitkan tersebut.
Baca: Unggah Foto Bareng Jokowi Dan Prabowo Ngeteh Bareng, Gibran Bilang Yang Gak Diajak Jangan Baper
Savina yang tinggal di Gloucester, Inggris, pun membawa putrinya untuk melakukan perawatan medis di sebuah rumah sakit di mana dia mendapatkan infus iv atau infus intravena karena dia telah berhenti makan.
Kemudian ibu berusia 21 tahun itu juga mencari krim dan antibiotik untuk mencegah kondisi Sienna semakin buruk.
Prihatin dengan kondisi yang dialami putrinya, ibu muda itu pun berbagi cerita untuk membantu orangtua lainnya yang juga memiliki anak dengan kondisi serupa.
Curhatannya itu berbunyi:
⠀
Sienna sedang dimakan hidup-hidup oleh infeksi kulitnya.
Wajahnya tampak seperti dilempar asam yang menyebabkan mulut, pipi dan di atas matanya melepuh.
Putri kecilku bahkan telah mengkonsumsi antibiotik selama 8 bulan, tapi itu sama sekali tak membantunya.
Tapi kondisinya mulai membaik setelah mencoba lucloxacillin.
Tubuhnya sangat lemah sehingga wajahnya sangat lama untuk sembuh.
Setiap hari kulitnya akan menempel pada bantal dan akan selalu ada darah di mana-mana.
Saya mencoba untuk menghentikannya menggaruk wajah, tapi dia akan menggunakan sofa di rumah untuk menggaruknya.
Untung saja setelah menjalani berbagai pengobatan, kondisi putriku perlahan membaik.
Wajah Sienna pun mulai kembali normal.
Semakin bertambahnya umur Sienna, maka tubuhnya akan lebih baik memerangi infeksi seperti itu.
Memang selalu ada kesempatan untuk kembali pulih.
Semoga itu tidak akan terjadi kepada Sienna.
Semoga kasus tersebut menjadi pelajaran bagi banyak orang.