Minta Polisi Tak Tebang Pilih Ungkap Aktivitas Illegal Logging
Kita mengapresiasi kinerja Polres Ketapang yang berhasil mengungkap aktivitas illegal loging di Kecamatan Sandai
Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Ketua Front Perjuangan Rakyat Ketapang (FPRK), Isa Anshari mengungkapkan polisi saat ini sudah ada menangkap dan mengamankan kayu hasil kejahatan tersebut.
“Kita mengapresiasi kinerja Polres Ketapang yang berhasil mengungkap aktivitas illegal logging di Kecamatan Sandai. Saat ini sudah banyak kayu hasil illegal loging tersebut yang diamankannya,” kata Isa kepada awak media di Ketapang, Senin (14/11/2016).
Ia menegaskan memberantas illegal loging tidak bisa setegah-setegah atau hanya menangkap pelaku di kalangan masyarakat biasa saja. Sebab itu polisi jangan hanya menangkap pelaku yang bekerja sebagai penebang atau lain-lain. Menurut dia aktifitas illegal loging khsusunya di derah perhuluan Ketapang masih marak.
Diharapkannya Polres Ketapang dan Polda Kalbar juga mengusut, menangkap dan memproses bos atau cukong illegal Loging tersebut. Meski pun para cukong illegal loging tersebut berada di Pontianak bahkan warga Negara Malaysia.
“Kita minta polisi harus menangkap cukong pelaku illegal loging di Ketapang. Jangan ada tebang pilih, meski cukong itu ada di Pontianak juga harus ditangkap dan diproses. Apalagi misalnya cukongnya orang Malaysia, harus dihukum berat,” ucapnya.
Ia menjelaskan tak mungkin masyarakat bisa melakukan illegal loging begitu saja tanpa ada bos yang memodalinya. Isa juga meminta agar proses hukum illegal loging tersebut dikaitkan dengan tidak pidana pencucian uang (TPPU).
Sehingga ada kejelasan terhadap aliran dana terkait illegal loging tersebut. “Proses TPPU itu sangat penting untuk menegetahui siapa saja yang terlibat dan menerima uang terkait kejahatan illegal loging tersebut,” jelasnya.
Menurutnya bukan tidak menutup kemungkinan ada pihak tertentu termasuk aparat keamanan menerima hasil illegal loging tersebut. “Jika ada aparat terlibat kita inta juga harus ditangkap dan diproses, jangan ada tebang pilih,” ujarnya.