Ini yang Kamu Harus Tahu dari Tugu Digulis
Tugu ini dibangun untuk mengenang para pahlawan Kalbar yang pernah diasingkan ke Boevan Digoel.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK- Di hari pahlawan rasanya tak asik kalau tak mengenang jasa mereka yang sudah berjuang untuk negri ini.
Apalagi, pahlawan di daerah-daerah terkadang luput dari perhatian.
Baca: Kebanyakan Minum Air Bisa Sebabkan Pembengkakan Pada Otak
Dari Sekolah sampai Kuliah, paling banyak dibicarakan nama-nama yang umumnya dari luar Kalbar.
Padahal di Kalbar ini, banyak sekali orang-orang yang berjuang untuk daerahnya.
Untuk mengenang pahlawan itu, bahkan dibangun monumen-monumen sebagai upaya mengingatkan semua orang. Contohnya Tugu Digulis.
Tugu ini dibangun untuk mengenang para pahlawan Kalbar yang pernah diasingkan ke Boevan Digoel.
Jangan hanya terpesona dengan keindahan air mancurnya yang menari-nari.
Ada baiknya kamu sekali-sekali menyaksikan lebih dekat, untuk tahu 11 pahlawan itu. Nama mereka sudah dicatat di area itu.
Ada nama H Rais A Rahman, yang berasal dari Landak.
Namanya yang kini diabadikan di Sungai Jawi ini, wafat pada peristiwa Mandor.
Ada juga Gusti Hamzah, pahlawan asal Ketapang yang juga wafat dalam peristiwa Mandor.
Jika melintas di Jalan H Rais A Rahman, kamu akan menemukan Jalan Jeranding.
Nah, Jeranding atau Djaranding Abdurrahman termasuk satu dari 11 pahlawan Kalbar yang pernah diasingkan ke Boven Digoel.
Kemudian ada Gusti Sulung Lelanang, Gusti Situt Machmud, Gusti Djohan Idrus, Ahmad Marzuki, Achmad Sood, Mohammad Hambal, Mohammad Sohor, serta Ya' M Sabran.
Selain mereka yang pernah diasingkan ke Boevan Digoel, sebenarnya banyak lagi pahlawan dari tanah Borneo Barat ini.
Tentu tugas kita untuk bisa terus melanjutkan perjuangan mereka dengan cara kekinian.