Kakek 73 Tahun Kayuh Sepeda Keliling Nusantara, Apa Misinya?
Setiap daerah yang disinggahi ia selalu bertemu dengan kepala daerah untuk menyampaikan misi melestarikan hutan Indonesia.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
“Sebagai simbol kepedulian dan pelestarian hutan. Supaya melakukan kontribusi kepada pelestarian lingkungan. Karena sekecil apapun yang dilakukan suatu saat akan menjadi hal besar untuk anak cucu dan kita semua,” imbuhnya.
Dengan ini, ia ingin menyampaikan sekaligus memberikan contoh kecil. Bahwa yang pensiunan hanya jabatan. Tapi semangat dan jiwa rimbawan tetap jalan walaupun pensiun. “Jadi sampai akhir hayat akan tetap peduli. Menjaga dan melestarikan hutan itu kewajiban kita.,” katanya.
Ia juga mengaku tidak setuju dengan hadirnya perkebunan sait lantaran dapat merusak ekosistem hutan. ”Sebenarnya kami tidak begitu setuju hutan di konversi jadi kebun kelapa sawit khususnya di daerah yang menjadi sumber mata air. Karena terlalu banyak mengambil zat hara dan menyerap air,” ungkapnya.
Dalam mengemban misi lingkungan, kata Andik, tidak ada sponsor yang mendukungnya. Semua hanya mengandalkan solidaritas sesama alumni SKMA. “Perjalanan saya sudah dua tahun, tidak pernah ada sponsor dan mereka inilah yang menjadi sponsor saya,” tuturnya.
Menyelesaikan misi berkunjung ke 24 provinsi di Indonesia, hampir dua pertiganya ia jelajahi dengan bersepeda. “Sudah sekitar 30 ribu kilometer dan 20 ribu kilomenternya ditempuh dengan bersepeda,” katanya.
Kakek lansia ini, juga memiliki intelektual di atas rata-rata. Ia hafal dengan sangat rinci setiap daerah dan wilayah yang disinggahi. Bahkan ia juga mengingat sudah 7 kali mengganti ban luar dan empat sadel sepeda miliknya.
Semua itu, mampu dijalani tentu dengan tips serta kondisi stamina yang mempuni. “Sebaiknya pilihlah sesuatu yang terbaik dan diyakini baik. Dan bisa kita amalkan, karena amal tanpa ilmu sia-sia,” ungkapnya.
“Berpikir sehat dan berusaha selalu awet muda. Penyakit akan bertahan didalam tubuh karena pemikiran, perawatan dan peralatan kita. Dengan bersepeda, itu adalah olahraga terbaik kedua sesudah berenang,” imbuhnya.
Jika dilakukan secara rutin, diyakininya akan mampu menjaga kondisi fisik dan kesehatan. “Pada waktu berangkat pertama saya masih kram, sakit pinggang. Kemudian itu perlahan hilang dengan sendirinya karena saya bersepeda mulai jam 07.00 pagi sampai 05.00 sore,” ujarnya.
Khasiat mengonsumsi air putih juga dilakoninya sebanyak dua liter perhari. Untuk makanan, menurutnya tidak ada pantangan asal seimbang. Sebab, jika dikonsumsi berlebihan hal itu justru akan jadi tabungan penyakit.
“Saya juga punya ramuan menjaga stamina dan vitalitas. Minum jeruk nipis dua buah dicampur gula aren atau madu dan ditambha kuning telur 2 butir. Dikonsumsi seminggu 2-3 kali, itu bisa menjaga stamina dan vitalitas,” paparnya.
Perjalanan ini, dikatakannya mendapat restu penuh dari keluarga. “Mereka mengizinkan saya untuk pergi dan memang pada awalnya sulit mendapatkan izin untuk meninggalkan rumah. Tapi dengan misi melestarikan hutan, akhirnya diizinkan,” katanya.
Kang Andik, sapaannya juga telah meraih Rekor MURI tercatat di Jawa dan NTB. Tercatat sebagai lansia pertama pertama yan melakukan perjalanan bersepeda lintas Jawa-Bali
Seperti itulah sekelumit perjalanan panjang yang ia tuturkan saat berkunjung ke Kantor Harian Tribun Pontianak.