Berita Video
[VIDEO] Ini Tanggapan Bupati Mempawah Mendengar Warganya Jadi Pengikut Dimas Kanjeng
"Seperti kemarin Gafatar, merupakan ajaran sesat kemudian ajaran sesat lainnya juga," katanya.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Menanggapi adanya warga Mempawah yang terindikasi terlibat dalam pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan hingga saat ini sebetulnya belum mengetahui informasinya.
"Saya masih belum mengetahuinya," ujarnya dengan ekspresi kaget, Jumat (30/9/2016) sore.
Norsan mengatakan dalam tiap kesempatan berharap agar warganya tidak mengikuti aliran-aliran yang berbau sesat dan tidak dibenarkan baik dalam ajaran agama maupun negara NKRI.
"Kalau kita itu, yang namanya ajaran sesat itu jangan diikuti, itu imbauan saya," ujarnya.
Menurutnya, Mempawah ini sudah memiliki pengalaman tidak menyenangkan dengan adanya ajaran-ajaran yang tidak dibenarkan seperti gerakan fajar nusantara (gafatar) hingga menjadi polemik panjang di masyarakat.
"Seperti kemarin Gafatar, merupakan ajaran sesat kemudian ajaran sesat lainnya juga," katanya.
Terlebih mendengar modus yang digunakan oleh Dimas Kanjeng yang berkilah bisa menggandakan uang ini diakuinya tidak masuk akal dan sangat mustahil.
"Itu bohong semua, kalau bisa menggandakan uang, maka bisa kaya semua orang tidak perlu kaya, logika saja," jelasnya.
Seperti halnya dikatakannya belum lama ini Mempawah juga dihebohkan dengan investasi bodong Save Our Trade (SOT) yang menjanjikan keuntungan 50 persen jelas terbukti bodong ini pula hingga saat ini belum menuaikan penyelesaian.
"Seperti SOT kan, 1 dibanding 50 persen. Yang jelas tidak ada investasi 1 banding 50 itu," tegasnya