Info Haji 2016

Membawa Kesabaran dari Tanah Suci

Maka dirinya akan menjadi haji yang mabrur, merupakan dambaan bagi semua jamaah haji telah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Jamaah haji asal Kalbar tiba di Pontianak, Kamis (29/9/2016) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hari ini, jamaah Haji asal Provinsi Kalbar sudah mulai tiba ke Tanah Air (Kalbar). Biarpun masih ada beberapa jamaah yang sedang mengalami sakit. Pastinya mereka sudah menjalankan seluruh ibadah haji di Tanah Suci (Mekkah).

"Sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, tentunya semua jamaah haji telah berniat telah menyerahkan diri hanya mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan tujuan meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT," kata Kabid Haji dan Umrah Kemenag Kota Pontianak, H Ernan, Kamis (29/92/016).

Setiap rukun haji yang telah dilaksanakan, dalam ibadah haji di Tanah Suci, tentunya ada makna tersendiri bahi jamaah haji untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mensucikan diri seperti putih bersih.

Sehingga jamaah haji tersebut, harus sentiasa dan selalu menjaga kesucian itu sendiri. Jangan sampai tenodai, dengan kehidupan di dunia yang bisa mengotori kesucian ibadah haji. Dengan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Ketika jamaah haji istiqomah menjaga kesucian diri, dan terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Maka dirinya akan menjadi haji yang mabrur, merupakan dambaan bagi semua jamaah haji telah menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Ernan mengatakan, di Tanah Suci jamaah haji telah diajarkan dalam kesabaran, selama menjalankan ibadah haji tersebut. "Kesabaran itulah juga harus dipraktikan dalam kehidupan sehar-hari. Sehingga bisa menjadi contoh bagi umat lainnya atau masyarakat sekitar," katanya.

Begitu juga saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci, jamaah haji tidak ada perbedaan, baik ras atau suku, warna kulit, pajabat atau masyarakat biasa, semuanya sama di mata Allah SWT.

"Itu juga harus dibawa dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana seorang jamaah haji tidak membedakan ras dan suku di daerahnya masing-masing," ujar Ernan.

Kehadiran seorang jamaah haji di Kalbar, memberikan sebuah kesejukan perdamaian tanpa membedakan ras, suku, agama, adat istiadat sendiri dikalangan masyarakat sekitarnya atau didaerahnya masing-masing kabupaten kota.

Sehingga Kalbar selalu hidup rukun dan damai, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Inilah yang menjadi peran besar bagi seorang jamaah haji, telah diajarkan berbagaimacam kerukunan saat di Tanah Suci. Baik itu kesabaran, menghargai sesama, dan sebagainya. Harus dipraktikkan saat berada di masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved