Kenapa Mempercayai Orang yang Mengaku Bisa Menggandakan Uang?

Penggandaan uang itu adalah jalan pintas bagi orang-orang yang mengalami disorientasi karena ingin mencapai target tertentu,

Editor: Arief
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring aparat Kepolisian menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). Taat Pribadi ditahan Polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan mantan jamaahnya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PADANG - Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra menilai sikap hedonis telah mendorong orang mengaku bisa menggandakan uang seperti yang dituduhkan terhadap pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Jawa Timur.

"Penggandaan uang itu adalah jalan pintas bagi orang-orang yang mengalami disorientasi karena ingin mencapai target tertentu," kata Azra di Padang, Rabu (29/9/2016).

Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara pada Seminar Nasional II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas Padang dengan tema "Penguatan Ilmu Sosial dan Humaniora Untuk Perbaikan Karakter Bangsa".

"Kalau mengumpulkan uang dengan cara normal entah kapan bisa akibatnya orang mengambil jalan pintas," kata dia.

Prof Azyumardi juga mengemukakan kondisi yang ada diperparah dengan pengkultusan pada individu yang dinilai memiliki karisma sehingga banyak yang tersesat dibuatnya.

Ia menjelaskan orang yang mau melakukan hal itu adalah mereka yang mengalami krisis karakter dan tak punya jati diri sehingga mengalami disorientasi.

Ia menilai salah satu solusi mengatasi hal ini adalah melalui pendidikan karakter yang dimulai dari keluarga.

Keluarga adalah sumber pembentukan karakter yang pertama dan utama. Namun, banyak para orangtua yang sibuk bekerja dan membebankan pembentukan karakter anak ke sekolah.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved