Suara Tangisan Pecah di Sunatan Massal
Pelaksanaan Sunatan Massal ini bekerjasama dengan Madrasah Aliyah. Panitia kepala sekolah, guru-guru dan siswa,
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Beragam ekspresi yang ditunjukkan oleh sedikitnya 100 an anak-anak yang menanti giliran untuk dapat di sunat atau di khitan dalam khitanan massal yang digelar oleh ketua DPRD Mempawah , Rahmad Satria bekerjasama dengan Madrasah Aliyah Rahmatan Lil'alamin Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Minggu (25/9/2016).
Ada yang tampak santai, tegang hingga suara tangisan yang memecah keramaian menjadi suatu pemandangan tersendiri bagi anak-anak ini.
Dibuka langsung oleh ketua Lembaga yang juga Ketua DPRD Kabupaten Mempawah, Dr H Rahmat Satria mengatakan sunatan massal ini sebagai wujud rasa syukur mereka bersama atas rahmat dan karunia Allah SWT dalam kehidupan.
"Pada kesempatan ini saya selaku ketua lembaga dalam kaitan ini ketua DPRD Kabupaten Mempawah. Pelaksanaan Sunatan Massal ini bekerjasama dengan Madrasah Aliyah. Panitia kepala sekolah, guru-guru dan siswa," ujarnya.
Ia mengatakan pelaksanaan rutin setiap tahun tepatnya ketika bulan Dzulhijah akan berakhir memasuki bulan Muharram, dengan makna membersihkan diri. "Kita bersih-bersih dengan sunat atau khitan. Berkhitan yakni membuang sebagian,"jelasnya.
Tak hanya itu, hal ini juga dikatakan dalam bentuk rasa syukur kita bersama kepada Illahi Robbi dengan berkhitan, ini merupakan sunnah rasulullah.
Bahkan dalam ilmu kesehatan, khitan ini merupakan kewajiban dan bukan sunnah lagi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan. "Maka bersama kali ini kita sunatan massal," jelasnya.
Ini juga merupakan program kerja ketua DPRD ini bekerjasama dengan pihak sekolah.
"Bahkan untuk mendukung program sekolah setiap tahunnya ada kurban, sunatan massal, dilaksanakan dengan baik dan lancar," jelasnya.