Idul Adha 1437 H

Idul Adha, Syukuri Nikmat Allah yang Banyak

Kita tetap mengimbau kepada masyarakat yang berkemampuan agar menyisihkan sedikit hartanya untuk berbagi, terutama kepada masyarakat kurang mampu

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DHITA MUTIASARI
Sekda Mempawah Mochrizal 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sekda Kabupaten Mempawah Mochrizal mengatakan makna Idul Adha yakni melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya diantaranya memenuhi kewajiban salat dan makna berkurban.

"Makna Idul Adha jelas bagi orang Islam seperti tertuang dalam surah Al Kautsar bahwa kita diwajibkan melaksanakan salat dan berkurban sebagai tanda mensyukuri nikmat Allah yang cukup banyak," ujarnya saat ditemui Tribunpontianak.co.id, Sabtu (10/9/2016).

Ia mengatakan sebetulnya, momen hari raya idul adha yang diperingati 10 Dzulhijjah memberikan makna dan pengertian berupa nilai-nilai pengorbanan yang diangkat dari sejarah dan kisah nabi Ibrahim serta anaknya Ismail.

"Kalau dihitung nikmat Allah kepada kita tak akan mampu, masa kita tidak mau berkurban," jelasnya.

Maka mewakili Pemkab Mempawah ia mengimbau kepada masyarakat yang memang memiliki kemampuan dapat melaksanakan kurban lantaran juga berkurban maknanya berbagi kepada masyarakat yang kurang mampu.

"Kita tetap mengimbau kepada masyarakat yang berkemampuan agar menyisihkan sedikit hartanya untuk berbagi, terutama kepada masyarakat kurang mampu," ujarnya.

Tradisi peringatan hari raya idul adha atau disebut pula hari raya kurban menunjukkan kita berbagi daging kurban terutama kepada orang yang tidak mampu bisa mengajarkan kita makna kebersamaan.

Ia mengatakan, daging adalah hal yang istimewa dan tidak semua orang bisa merasakan kenikmatan daging setiap hari.

"Makanya kami dari pemerintah mengimbau kepada masyarakat yang mampu untuk dapat saling berbagi," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved