Demam Pokemon Go

Pengkuan Mengejutkan, Wanita ini Mengaku Diperkosa Pokemon

Dia nyaris tak bisa bernafas kala itu. Tubuhnya lemas karena berat badan Pokemon tersebut terlampau besar.

Editor: Mirna Tribun
Daily Mail
Ilustrasi Pokemon 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MOSCOW - Pokemon merupakan permainan yang populer di dunia saat ini.

Tak hanya itu, nama Pokemon juga merambah banyak bidang lain seiring ketenaran aplikasi itu.

Nah, baru-baru ini adapula seorang wanita yang membuat pengakuan mengejutkan masyarakat.

Dia mengaku diperkosa oleh pokemon.

Dilansir dari Malaysian Digest, laporan tersebut terjadi di Moscow, Russia beberapa waktu lalu.

Dia juga melampirkan screenshoot pokemon yang memperkosanya pada polisi.

Dia bercerita, Pokemon tersebut hadir saat ia bermain aplikasi Pokemon Go! sebelum tidur.

Saat dia terbangun, dia mendapati seorang pokemon besar yang berbaring di atas badannya dan memperkosanya.

Dia nyaris tak bisa bernafas kala itu. Tubuhnya lemas karena berat badan Pokemon tersebut terlampau besar.

Setelah puas, Pokemon tersebut kabur dengan meloncat dari kasur kemudian keluar rumah.

Tak lama, wanita itu lantas membangunkkan suami yang tidur di sampingnya. Tapi, saat ia bercerita suaminya tak percaya.

Wanita ini bahkan dibawa ke seorang psikiater untuk memastikan pengakuan tersebut.

Sementara rakan wanita itu, Ivan Makarov mengatakan "Korban pernah memberitahu bahwa ada banyak Pokemon di rumahnya.

Anjing peliharaan wanita itu juga dapat memberitahu kehadiran Pokemon setiap kali dia bermain permainan itu."

Menurut Makarov, wanita itu kemudian berbaikan hati dengan suaminya.

Masalah pemerkosaan seorang Pokemon juga tak berlanjut karena polisipun mengaku kesulitan mencari pemerkosa itu.

Untuk diketahui, Pokemon Go merupakan permainan berbasis data geolokasi pengguna.

Pada 6 Juli lalu, permainan ini buatan Niantic Incorporation of Nintendo USA ini resmi di pasar Indonesia.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved