Derita Macrocephali, Bayi Desa Tebing Batu ini Hanya Terbaring Lemah

Beban berat begitu berat dirasakan oleh Neni (17) ibu dari Adan Bilvaqi bocah laki-laki penderita Macrocephali di Desa Tebing Batu.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HAMDAN DARSANI
TERBARING LEMAH - Neni saat merawat Adan bocah yang diduga menderita pembesaran bagian kepala karena cairan, Rabu (3/8). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Beban berat begitu berat dirasakan oleh Neni (17) ibu dari Adan Bilvaqi bocah laki-laki penderita Macrocephali di Desa Tebing Batu, Kecamatan Sebawi.

Adan yang kini berusia dua tahun tersebut menderita pembesaran diameter kepala hanya mendapatkan perawatan ala kadarnya di Puskesmas ataupun tenaga bidan didesa.

"Sebelumnya pernah dirujuk ke RSUD Abdul Azis di Singkawang. Kemudian di ronsen ke RS Vincentius setahun lalu hingga saat ini tidak pernah lagi dibawa kesana," ujarnya saat Tribun datang di kediamannya, Rabu (3/8/2016).

Lantaran keterbatasan biaya, kata Neni. Ia sulit untuk membawa putra pertamanya ke Rumah sakit. Sehingga anaknya belum mendapatkan perawatan lebih lanjut dan mengetahui kondisi terkini kesehatan anaknya.

"Keterbatasan biaya gimana juga mau dibawa kesana," ujarnya.

Berdasarkan keterangan dokter saat ronsen Adan diduga menderita Macrochepali atau sebagian otak yang bertumbuh dan berkembang dan sebagian frontal sementara bagian lainya tidak tumbuh/berkembang dan terisi oleh cairan.

Suaminya, Zulfitri (19) saat ini juga sedang pergi bekerja sebagai buruh bangunan di Malaysia. Berharap dapat mendapatkan tambahan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari dan untuk biaya pengobatan Adan.

"Sudah terasa ada kelainan saat Adan berumur lima bulan. Kepalanya secara terus menerus membesar. Saat genap 7 bulan saya bawa ke singkawang. Setelah itu tidak pernah lagi dibawa ke singkawang," ujarnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved