Ramadan 1437 H

Disperindagkop Pontianak Sebar 5.236 Paket Murah di Enam Kecamatan

Kami sudah melakukan operasi pasar murah beberapa hari ini di enam kecamatan, 29 kelurahan. Kami sudah menyebarkan total 5.236 paket di enam kecamatan

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MASKARTINI
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo mengatakan untuk mengantisipasi tingginya harga sejumlah kebutuhan pokok pada saat Ramadan dan menjelang Lebaran pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Selain melakukan pasar murah di setiap kecamatan, Disperindagkop Kota Pontianak juga melakukan operasi pasar guna mengendalikan harga barang.

"Kami sudah melakukan operasi pasar murah beberapa hari ini di enam kecamatan, 29 kelurahan. Kami sudah menyebarkan total 5.236 paket di enam kecamatan tersebut masing-masing paket ada 15 butir paket, gula 2 Kg, minyak goreng 2 liter dan beras 3 Kg. Harusnya harga Rp 100 ribu tetapi masyarakat hanya membayar Rp 60 ribu,"ujarnya saat di konfirmasi tribun pada Senin, (27/6/2016).

Meski demikian Haryadi tak menampik mengenai tingginya harga terutama telur ayam. Beberapa kebutuhan lainnya, diakui oleh Haryadi sudah kembali normal.

Ia juga mengatakan meski mengalami kenaikan, harga telur saat ini belum terlalu mengkhawatirkan. Untuk meringankan beban masyarakat sebanyak belasan perusahaan BUMN, menyalurkan paket melalui Disperindagkop Kota Pontianak.

"Disperindagkop Kota Pontianak menggandeng 15 BUMN menyebar sekitar lima ribuan paket. Jadi Disperindagkop mengajak BUMN, dan Disperindagkop yang mengkoordinir. Jadi BUMN tersebut membantu Rp 40 ribu dalam setiap paketnya. Perusahaan yang ikut serta diantaranya PTPN 13, Pelindo, PT Pos, PT Pertamina, PT Garuda, PT Askrindo, PT Pegadaian, Jiwa Sraya, PT Bank Kalbar, Bulog, dan beberapa PT lainnya,"ujarnya.

Ia menghimbau para pedagang tidak mempermainkan harga barang, apalagi diketahui telur ayam di suplay dari dalam Kalbar.

"Untuk menstabilkan harga, dinas provinsi sudah mendatangkan telur dari luar pulau. Kita tetap dan akan terus mengadakan operasi pasar. Jangan sampai pemilik atau agen telur memanfaat momen Ramadan dan Lebaran dan menjadi spekulan. Apalagi informasi dari dinas hingga hari ini tidak ada kelangkaan. Artinya ada spekulan yang bermain,"ujarnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved