Ramadan 1437 H
Tabuh Rantang Nasi, Enam Remaja Ini Bangunkan Warga untuk Sahur
Paduan alat musik sederhana yang dimainkan, semakin berwarna dengan kerasnya suara pekikan nyanyian sahur remaja-remaja ini.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Arief
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Keheningan dini hari sontak berubah menjadi hingar-bingar. Enam remaja memainkan alat musik tabuh seperti dua gendang dumbuk pinggang, terompet hingga menggunakan rantang nasi.
Enam remaja ini, merupakan anggota Remaja Masjid Al Amin di Perum 2, Jl Ya' M Sabran, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat.
Selama bulan suci Ramadan 1437 H ini, setiap harinya, sejak pukul 02.30 WIB hingga pukul 03.30, remaja-remaja ini berkeliling membangunkan warga di komplek tersebut untuk sahur.
Paduan alat musik sederhana yang dimainkan, semakin berwarna dengan kerasnya suara pekikan nyanyian sahur remaja-remaja ini.
"Sahur..sahur..sahur.., bapak bapak, ibu ibu mari bangun kita semua sahur," begitu lirik yang diteriakkan enam remaja tersebut.
Satu di antara anggota remaja tersebut, Hari Haryana (14) mengaku setiap Ramadan, remaja masjid Al Amin kerap membangunkan warga sahur dengan cara unik tersebut.
"Tahun-tahun yang lalu sudah ada, kami ini generasi barunya," ujarnya usai berkeliling membangunkan sahur, Selasa (21/6/2016)
Siswa kelas IX SMPN 16 Pontianak ini memaparkan, rute yang ditempuh mereka, yakni sejak dari halaman masjid memutar berkeliling menuju Gang Sriwijaya, Gang Padjajaran, Gang Sambas dan beberapa gang lainnya.
Pengurus RT maupun warga setempat, menurutnya sudah mengetahui kegiatan tahunan mereka.
Warga selama ini menurutnya tak pernah komplain atau menolak aktivitas mereka dalam membangunkan warga dengan cara unik, untuk segera melaksanakan sahur.
"Pengurus RT mengetahui, selama ini warga memberi dukungan," ujarnya.
Remaja lainnya, Ose Adrian (14) menambahkan, selain membangunkan warga sahur, selama bulan suci Ramadan, remaja masjid menggelar pesantren Ramadan, salawat dan belajar mengaji hingga tadarusan dan kajian fiqih.
"Peralatan musik ini, inisiatif kami tahun ini saja. Selama ini ndak ada keluhan dari warga, mereka mendukung kegiatan kami ini," katanya.
Siswa kelas IX SMP Islam Bawari Pontianak menjelaskan, usai membangunkan warga sahur, anggota yang bertugas berkeliling kemudian pulang ke rumah masing-masing.
Menurutnya, kegiatan membangunkan warga sahur ini, dilakoni sebagai bentuk ibadah. Agar, warga tak melewatkan waktu sahur.
"Selain senang, kami melakukannya untuk beramal. Semoga di tahun-tahun berikutnya, generasi remaja masjid di sini bisa melestarikan kegiatan ini. Kalau bisa remaja masjid lainnya juga dapat ikut melestarikan budaya seperti ini juga," sambung Ose.