Mempawah Satu Diantara Kabupaten di Kalbar yang Miliki Kasus Kekerasan Seksual Sangat Tinggi
Belakangan ini sejumlah kabupaten lainnya termasuk Mempawah juga mengalami peningkatan dan tinggi.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Direktur Yayasan Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Perempuan dan keluarga (YLKBH PeKa) Kalimantan Barat, Rosita Nengsih mengatakan memang saat ini kasus kekerasan seksual terutama terhadap korban perempuan dan anak dikatakannya banyak mengalami peningkatan hingga pemerintah menetapkan darurat kekerasan seksual secara nasional.
"Untuk Kalimantan Barat ini, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat-sangat tinggi,"ujarnya.
Ia mengatakan kendati kasus terbesar di antaranya dari Singkawang, Sambas, Bengkayang dan Pontianak. Namun ia menilai belakangan ini sejumlah kabupaten lainnya termasuk Mempawah juga mengalami peningkatan dan tinggi.
Kemudian dikatakan tingginya angka kekerasan perempuan dan asusila anak di Kalbar diharapkannya melalui institusi terkait dimasing-masing daerah dapat pro aktif dan gencar dalam melakukan sosialisasi hingga tingkat desa.
"Harus memberikan pendampingan ataupun sosialisasi dan penyuluhan di kecamatan hingga desa-desa terhadap dampak kekerasan seksual kepada anak," tukasnya.
Ia mengatakan pihaknya hanya sebatas mengawal dalam penegakan hukum dan perlindungan korban sementara sosialisaasi dijalankan oleh pemerintah daerah masing-masing.
Menilai dari anggapan sejumlah pihak bahwa kasus kekerasan seksual kepada anak tinggi seperti gunung es sudah terjadi sejak lama. Namun kendala yang kerap terjadi adalah keengganan korban dan keluarga korban untuk melaporkan.
"Sebetulnya kekerasan seksual anak tinggi, namun untuk melapor dari pihak korban itu takut aib dan sebagainya. Dari dulu seperti itu, makanya kita harap sosialisasi,"jelasnya yang 30 tahun menangani permasalahan ini.