Saat ini Pertambangan di Kalbar Mati Suri

Meski Kalimantan Barat termasuk satu diantara daerah yang kaya hasil alam, khususnya pertambangan, namun sektor ini kini tak lagi jadi unggulan.

Penulis: Ishak | Editor: Mirna Tribun
KOMPAS.COM
Ilustrasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Meski Kalimantan Barat termasuk satu diantara daerah yang kaya hasil alam, khususnya pertambangan, namun sektor ini kini tak lagi jadi unggulan dalam target penerimaan pendapatan negara di Provinsi ini. Adanya regulasi pembatasan ekspor mentah hasil tambang, diduga jadi pemicunya.

“Di sini (Kalbar), Pertambangan relatif mati suri,” ujar Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Humas (P2) Kantor Wilayan Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Kalbar, Taufik Wijiyanto di sela-sela acara launching Mini ATM, Jumat (20/5/2016) pagi.

Sejak aturan pembatasan komoditas tambah mentah diberlakukan, pihaknya mengalami penurunan pendapatan hingga sekitar Rp 40 miliar. Jika pada 2014 penerimaan negara dari sektor tambang mencapai Rp 79 miliar, menurun menjadi sekitar Rp 34 miliar saja pada 2015.

Melihat pada situasi inilah, pihaknya tidak lagi menempatkan sektor tambang sebagai sektor unggulan.

“Tahun lalu kami Korsub bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke sektor tambang. Tahun ini tidak lagi, beralih ke sektor perkebunan,” jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved