Bejat, Seorang Bapak di Landak Menggerayangi Payudara dan Kemaluan Anaknya Sendiri

Serta memegang tangan kanan korban, dan memasukkan tangan tersebut ke celana SS. Sehingga tangan korban menyentuh kemaluan SS.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Mirna Tribun
scmp.com
Ilustrasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - SS (42) yang merupakan warga Desa Meranti, Kecamatan Meranti, dengan tega melakukan pelecehan seksual terhadap darah dagingnya sendiri yang masih berstatus pelajar NA (16) pada Minggu (8/5/2016) yang lalu.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolres Landak AKBP Wawan Kristyanto melalui Kasat Reskrim AKP Andri Syahroni, dimana awalnya pada Kamis (12/5/2016) sekitar pukul 20.00 WIB, korban pergi bersama ibu korban DM dan kakak sepupunya NM.

Saat itu mereka bertiga mengunjungi pasar malam di Desa Meranti. Namun sekitar pukul 21.00 WIB ibu korban pulang ke rumah, sedangkan korban masih di pasar malam bersama kakak sepupunya.

Sekitar pukul 01.00 WIB, korban dan kakak sepupunya pulang kerumah masing-masing.

"Sesampainya korban di rumah, SS memarahi korban dan langsung memukul serta menampar korban mengunakan kedua tangannya. Dengan alasan karna pulang malam," ujar Andri kepada Tribun pada Kamis (19/5/2016).

Lanjutnya lagi, pada saat itu SS juga mengancam korban dengan gunting. Akan tetapi gunting tersebut dapat direbut korban, dan langsung korban buang di lubang lantai. Pada saat itu ibu korban menyaksikan perbuatan SS, kemudian korban lari dari rumah menuju rumah PL.

"Kemudian korban menceritakan kejadian tesebut kepada PL. Namun pada saat korban bercerita kejadian hari itu, korban juga menceritakan kejadian sebelumnya. Dimana sang ayah memperlakukannya tidak wajar saat tidur," kata Kasat

Kejadian perlakuan tidak wajar itu terjadi pada Minggu (8/5/2016) sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu SS melakukan perbuatan asusila kepada korban. Bermula karena rumah SS kebanjiran, sehingga korban, ibu korban dan SS harus tidur di kantin milik SS.

Kantin tersebut terletak di depan rumah, degan kondisi kantin yang kecil sehingga posisi tidur korban berada ditengah-tengah. Antara SS dan ibu korban. Pada saat itu SS meraba-raba kemaluan dan payudara korban.

"Serta memegang tangan kanan korban, dan memasukkan tangan tersebut ke celana SS. Sehingga tangan korban menyentuh kemaluan SS. Karena korban merasakan perbuatan tersebut, korban terbangun. Pada saat itu SS berpura-pura tertidur lagi," ungkap Andri

Setelah itu korban membangunkan ibu korban, akan tetapi korban tidak menceritakan hal tersebut degan ibu korban karena takut kepada SS. "Mendengar cerita itu lah PL lalu melaporkan SS kepada Polsek Meranti, sebelum akhirnya dilimpahkan ke Polres," terang Kasat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved