Ditinggal Ibunya Meninggal, Kini Bocah Hydrocephalus Asal Sambas ini Dirawat Neneknya
Ayah Rendi, Robi baru sekitar enam bulan belakangan sembuh dari stress. Lantaran depresi saat istrinya meninggal.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Rendi bocah tiga tahun ini terus melawan penyakit hydrocephalus yang dideritanya. Sejak lahir ia sudah mengidap penyakit ini.
Bayi laki laki malang tersebut sekarang diasuh oleh kakek dan neneknya. Ibu Rendi, Nana meninggal sesaat setelah melahirkan Rendi ke dunia.
Nenek Rendi, Rusni (45) menceritakan selama tiga tahun belakang merawat cucu pertamanya tersebut.
Ayah Rendi, Robi baru sekitar enam bulan belakangan sembuh dari stress. Lantaran depresi saat istrinya meninggal.
Dengan segala keterbatasan ekonomi yang dimilikinya. Rusni hanya bergantung pada penghasilan suaminya Ruslan yang bekerja serabutan dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Mau ngandalkan ayahnya Rendi belum juga bisa. Karena baru sembuh dari stress," ujarnya saat di temui Tribun di kediamanya, Senin (9/5/2016).
Rusni menceritakan hingga saat ini belum ada bantuan langsung diberikan dari Pemerintah. Untuk mendapatkan biaya pengobatan Rendi. Rusni memasukkan Rendi untuk kepesertaan BPJS dan membayar preminya sendiri.
"Saya ikutkan BPJS yang kelas II kemarin. Biar ketika berobat tak perlu ngantri terlalu lama. Saat mendaftar cuma Rp 45 ribu, tapi sekarang sudah naik jadi Rp 59 ribu," ujarnya
Kendati demikian, Bantuan dari Mahasiswa di Sambas kadang-kadang diberikan. Jika Rendi harus melakukan chek up ke Singkawang ada mahasiswa dari Sambas yang membantu mencarikan kendaran untuk membawa Rendi.
"Biasa juga ada mahasiswa memberikan susu dan makanan sun bayi buat Rendi. Karena Rendi tidak bisa makan nasi. Susu yang diminum hanya susu Morinaga dan makanan Sun bayi," ujarnya.