Gerakan Fajar Nusantara

300 Ribu Eks Gafatar Dikabarkan Bakal Kembali ke Kalbar, Aparat Diminta Perketat Pengawasan

Untuk itu, perlu peran instansi terkait dalam pembinaan warga negara serta pengawasan terhadap mereka.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Arief
TRIBUN/FAU
ILUSTRASI: Beberapa barang dan dokumen milik eks Gafatar yang ditemukan di kamp milik eks Gafatar di Kecamatan Pulau Maya, Kayong Utara, Selasa (16/2/2016). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkait kabar bakal datangnya 300 ribu eks Gafatar ke Kalbar, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Abdul Rahim berharap ada pengawasan yang intensif dari aparat terkait.

“Pada dasarnya setiap warga negara punyak hak untuk tinggal di wilayah RI. Namun yang tidak kita toleransi adalah ajarannya, ” katanya, Jumat (29/4/2016).

Untuk itu, perlu peran instansi terkait dalam pembinaan warga negara serta pengawasan terhadap mereka.

Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalbar, Warih Sadono menyampaikan, diperkirakan sebanyak 300 ribu eks Gafatar akan kembali ke Kalimantan Barat.

Informasi tersebut diperolehnya dari rapat intelijen di tingkat Provinsi Kalbar bersama BIN dan Kodam.

Informasi awal mereka akan masuk dalam bentuk perorangan, bukan berkelompok. Bahkan terindikasi bercampur dengan warga-warga asli untuk mendapatkan syarat yuridis.

“Infonya lagi mereka akan masuk dengan target 300 ribu,” kata Warih saat memberikan sambutannya dalam acara kunjungan kerja sekaligus ramah tamah bersama Bupati Sanggau dan instansi vertikal serta sejumlah kepala SKPD serta tokoh agama dan tokoh masyarakat di Hotel Grand Narita, Rabu (27/4/2016) malam.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved