Renang Andalan Kubu Raya Meski Fasilitas Menumpang
Di antaranya seperti cabang olah raga renang, menjadi andalan yang kerap mengukir prestasi.
Penulis: Madrosid | Editor: Steven Greatness
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Sebanyak 2.196 peserta dari seluruh kontingen di 9 kecamatan se-Kubu Raya memenuhi halaman Kantor Bupati Kubu Raya dalam ajang pembukaan, Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) - Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FSL2N) dan Lomba Cipta Seni Pelajar (LCSP) selama tiga hari 25-27 April, Senin (25/4/2016).
Sejumlah cabang olahraga juga menjadi andalan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya dalam even tahunan ini dari 11 cabang yang diselenggarakan.
Di antaranya seperti cabang olah raga renang, menjadi andalan yang kerap mengukir prestasi.
"Cabang andalan kita dalam event ini, adalah dari renang," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, Frans Randus.
Daerah Kubu Raya memiliki sejumlah prestasi dalam bidang olah raga. Hal itu dibuktikan dari keterlibatan sejumlah cabang olah raga, di tingkat propinsi maupun nasional.
"Secara pembinaan memang mengganggu. Harusnya bisa dipakai rutin dalam latihan. Tapi sekarang kita gunakan yang ada dulu. Seperti renang kita masih menumpang. Kedepan kita berharap ini semakin bisa dilengkapi yang disesuaikan dengan kondisi anggaran daerah," ungkapnya.
Frans mengakui kelengkapan failitas sarana dan prasarana di daerah akan mendukung kuat terhadap kualitas olah raga para atlet. Dalam pelaksanaan O2SN - FLS2N dan LCSP sekaligus mendorong, sportifitas berolah raga serta mengasah kemampuan.
"Pemanang ini nantinya akan mewakili pemerintah kubu raya di ajang tingkat propinsi," pungkasnya.
Sementara, Bupati Kubu Raya sangat mendukung terhadap pelaksanaan O2SN-FLS2N dan LCSP. Dengan tema membangun kepribadian yang tangguh, sportif, berkarakter dan daya saing tinggi. Hal itu sangat baik sekali bagi para siswa dalam seluruh tingkatan. SD/MI-SMA/SMK yang menjadi peserta.
"Prestasi itu penting namun tidak mengabaikan sportifitas dalam pertandingan. Hal itu memang yang paling utama," kata bupati.
Selanjutnya, kalau sudah terbentuk sportifitas, prestasi akan menyusul. Tentu saja dengan kejujuran yang perlu ditanamkan. Yakni daya saing tinggi tersebut.
"Sikap ini tidak serta merta bisa berjalan begitu saja tanpa adanya latihan dan dorongan. Melalui pelaksanaan kegiatan ini, kita mulai terapkan kepada siswa dan bisa diaplikasikan ke jiwa mereka dalam segala hal," pungkasnya.