Kontes Burung Berkicau Presiden Cup IV
Tidak Mudah Menjadi Juri Kontes Burung, Ini Persyaratannya
Diklat itu biasanya berlangsung 3 hari, 2 hari diklat, hari terakhir praktik
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Juri merupakan peran vital dalam sebuah kontes, tidak terkecuali juri dalam Kontes Burung Berkicau Presiden Cup IV, di Rumah Radakng, Pontianak, Minggu (3/4/2016).
Satu diantara koodinator lapangan (korlap), Hernawan, mengatakan, perekrutan dan seleksi seseorang untuk menjadi juri kontes burung berkicau itu sangat sulit, karena BNR sangat selektif dalam merekrut seorang juri.
"Untuk menjadi seorang juri kontes burung berkicau tidaklah mudah, selain hobi terhadap burung, pengetahuan tentang burung juga mutlak diperlukan. Selain itu untuk melalui tahapan seleksi berikutnya peserta yang berminat menjadi juri diinterview untuk melihat apakah dia pantas atau tidak menjadi seorang juri," katanya.
Setelah tahap awal interview, selanjutnya akan melalui tahapan diklat per wilayah, meliputi pelatihan teori burung, pemahan terhadap semua jenis burung kicau, tata cara penjurian, pengetahuan penjurian, etika penjurian dan pada hari terakhir melakukan praktik.
"Diklat itu biasanya berlangsung 3 hari, 2 hari diklat, hari terakhir praktik, pada tahapan seleksi juga bukan hanya pengetahuan tentang burung, tetapi juga kesehatan dan psikologinya di tes apakah layak atau tidak untuk menjadi juri," ungkapnya.
Untuk bisa mendaftar sebagai juri, bisa dilakukan melalui media online melakui website BNR, ataupun bisa melihat brosur yang ada di majalah BNR. Biaya dikenakan sekitar Rp 2 juta, biaya tersebut sudah mencakup semua biaya, diklat, praktik dan penginapan.
Selain itu, kata Hernawan, setelah melalui diklat, selama kurang lebih 3 bulan mereka yang menyelesaikan diklat akan terus dipantau dan dibekali materi supaya nantinya mereka pantas untuk menjadi seorang juri kontes burung berkicau.
