Senangnya, Belajar Sembari Bermain Melalui Fieldtrip

Peserta fiedltrip juga diajak mengenal hutan di sekitar Pantai Pasir Mayang dan Hutan Mak Bagok.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
Dok Yayasan Palung
Siswa Sekolah Dasar Negeri 07 Sukadana 

Citizen Reporter

Petrus Kanisius, Yayasan Palung

TRIBUNPONTIANAK - Senin (14/3/2016) lalu, sekitar 20 siswa-siswi dari Sekolah Dasar Negeri 07 Sukadana melakukan fieldtrip di jalur Pendidikan lingkungan, Yayasan Palung di Desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kalbar .

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 14.00 Wib tersebut diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan, seperti belajar melalui papan display yang berisi informasi-informasi dasar tentang satwa, hutan, kerusakan lingkungan, sampah dan hhbk. Display (papan informasi) yang tersebar di jalur fieldtrip tersebut tersedia sebagai media belajar bagi siswa-siswi usia dini.

Diawali penjelasan-penjelasan singkat seperti mengenal orangutan sebagai satwa langka (endemik) yang juga dilindungi undang-undang, orangutan sebagai satwa penyebar biji, orangutan juga sebagai penyeimbang ekosistem.

Peserta fieldtrip SDN 07 Sukadana yang terdiri dari murid kelas V dan VI tersebut, juga diajak untuk mengenal fungsi dan manfaat hutan bagi keberlanjutan kehidupan.

Selain itu juga, mereka (peserta fiedltrip) belajar display hasil hutan bukan kayu (hhbk) sebagai pendapat alternatif masyarkat tanpa harus merusak lingkungan atau hutan.

Selanjutnya mereka juga mereka memperoleh informasi dampak dari rusaknya hutan (kerusakan lingkungan) bagi kehidupan.

Dampak-dampak dari kerusakan lingkungan yang dipaparkan seperti banjir, semakin menyempitnya habitat dan perkembangbiakan satwa.

Peserta fiedltrip juga diajak mengenal hutan di sekitar Pantai Pasir Mayang dan Hutan Mak Bagok. Seperti di ketahui, di pantai tersebut terdapat hutan kebun masyarakat, hutan sekunder dan hutan mangrove yang menjadi tempat berdiamnya beberapa jenis burung pemakan ikan dan udang.

Di tempat tersebut juga masih terdapat satwa seperti monyet seperti lutung bahkan kelempiau, jika beruntung, sesekali bekantan bisa dijumpai di sekitar sungai hutan mangrove tersebut, tetapi sangat sulit untuk berjumpa.

Hal menarik yang paling disukai oleh anak-anak adalah meneguk air sungai secara langsung, mereka tanpa ragu untuk meminumnya. Dengan kata lain, air di sungai tersebut masih baik. Tidak hanya itu, anak-anak juga terlihat membasuh muka mereka dan mandi di air tersebut.

Belajar tentang pengelompokan daun (taksonomi tumbuhan) seperti jenis, bentuk daun juga menjadi materi pengenalan kepada murid SD peserta fieltrip tersebut.

Masing-masing peserta yang terbagi dalam 4 kelompok diajak untuk mencari daun sesuai bentuk, ciri dan jenisnya, karena setiap jenis daun memiliki perbedaan terutama bentuk. Setiap kelompok diwajibkan untuk mencari empat jenis daun. Bentuk ujung daun, pangkal daun, pangkal daun dan letak daun.

Seperti Fitri (12 tahun), murid kelas VI, misalnya mengaku merasa senang belajar tentang satwa, hutan dan daun. Selain itu juga, Ia suka bermain terutama mandi dan meminum air yang segar langsung di sungai berdampingan dengan hutan tersebut (Hutan Makbagok).

Dalam fieldtrip tersebut, murid-murid SDN 07 Sukadana didampingi oleh 3 orang guru pendamping mereka dan dari Yayasan Palung, 3 orang (Hajeral, Rudi dan Petrus Kanisius). Kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan kegiatan diakhiri pukul 16.30 Wib. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved