Profile
Mimpi Dulu yang Dikejar, Kini Rizka Fitrianiathul Hasana Jadi Atlet Kalbar Berprestasi
Awal-awalnya dibilang capek ya capek, masih sering ngeluh capek dulunya tetapi sekarang sudah tidaklah, sudah sering juga jadi terbiasa.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bagi Rizka Fitrianiathul Hasana, cabang olahraga Atletik lompat Jauh, dan Lompat Jangkit sudah menjadi bagian dari hidupnya. Rizka mengaku sudah terjun kecabang olahraga ini sejak tahun 2009.
Diawali dengan keikutsertaannya pada kompetisi zaman sekolah dasar, meski saat itu tidak mengembangkan secara dalam tetapi ketertarikan terhadap atletik sudah terbentuk pada dirinya. Barulah ketika menginjak bangku SMP ia kemudian terjun aktif menjadi bagian dari atlet Kalbar.
“Awal-awalnya dibilang capek ya capek, masih sering ngeluh capek dulunya tetapi sekarang sudah tidaklah, sudah sering juga jadi terbiasa,” ungkap Rizka Fitrianiathul Hasana, Atlet Kalbar.
Sudah banyak kejuaraan yang ia lewati, kesemuanya Rizka akui sebagai hal yang tak terlupakan olehnya. Inilah mimpi yang dulu ia kejar, karena berawal dari hobi yang akhirnya ditekuni.
Semua prestasi yang ia dapat tak lepas dari kerja keras yang ia lakukan selama ini, setiap hari ia melakukan latihan di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman untuk semakin mengasah kemampuannya.
“Dulu pernah ikut PON Riau 2012 dan lomba O2SN SMP tahun 2009 serta banyak kejuaraan lainnya. Sudah sering juga ke nasional, alhamdulillah. Pra PON juga ikut, nanti akan ke PON. Untuk itu saya sering latihan setiap hari, kecuali minggu sore yang diganti ke minggu pagi. Saya juga bersyukur punya pelatih yang baik sekali, yang membimbing saya hingga seperti sekarang,” ujarnya.
Masa depan Atletik Kalbar diakui Rizka akan semakin meningkat melihat banyaknya generasi muda yang tertarik pada cabang olahraga ini. Berbeda dengan zamannya dulu, yang bahkan hanya satu dua orang belum seramai generasi sekarang.
“Jaman saya dulu sepi sekali, beda dengan sekarang. Kalau ikut lomba mau jadi juara itu susah tanpa latihan yang disiplin dan keras, saingan di Kalbar sendiri sudah sangat banyak apalagi di nasional. Jadi harus pandai-pandai terus berusaha, sekarang saja di Pontianak ada 60-70 atlet kalau latihan semua,” katanya.
Sebuah usaha tentu tak semulus rencana, begitu pula yang dialaminya. Cidera demi cidera juga kerap dialami oleh gadis 20 tahun ini. Tetapi ini tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap terus berprestasi.
“Cidera itu sakit, jangan sampai cidera lagi. Itu pengalaman yang tidak menyenangkan,” tuturnya.
Rizka sendiri mengagumi sosok Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh dan lompat jangkit nasional kelahiran Bali yang sudah menembus Asian Games dan Sea Games. Menurutnya sosok Maria sangat menginspirasi sehingga ia ingin menjadi seperti itu.
“Maria itu sangat berprestasi dan saya mau seperti dia. Saya mungkin btah sampai kapan ada di dunia atletik, maunya sih sampai kapanpun. Mimpi saya bisa ke PON dalam waktu dekat dan mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik untuk Kalbar. Maunya lagi sih ke Asia tapi saya tahu ini pasti berat, tapi apa salahnya dicobakan,” tukasnya.
Bangga Jadi Bagian Brimob
Banyak yang menganggap wanita adalah makhluk yang lemah, mudah tersakiti dan mudah menangis. Namun percaya atau tidak, wanita juga memiliki kekuatan luar biasa. Dunia sekarang berada di dalam genggaman wanita. Peran wanita kini makin diperhitungkan.