Mengidap DBD, Siswa SD asal Kakap ini Tak Dapat Tersenyum Lagi untuk Selama-lamanya

Sebelumnya tercatat ada 21 kasus dengan 1 meninggal dunia akibat DBD, perhitungan selama hingga minggu ke 10 tahun 2016 ini.

Penulis: Madrosid | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MADROSID
PEMAKAMAN - Prosesi pemakaman Rizki Aditya (7) pengidap penyakit DBD, di Desa Punggur Sungai Nenas, Sabtu (13/3) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Rizki Aditya (7) anak pertama pasangan dari Abdul Majid (36) dan Shanti Wati (33) warga Sungai Nenas Desa Punggur Kecamatan Kakap, meninggal dunia setelah sempat dirawat dirumah sakit Syarif M. Alqadrie Pontianak, karena positif mengidap penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD).

Kasus meninggalnya almarhum ini, menambah rentetan kasus DBD di Kabupaten Kubu Raya. Sebelumnya tercatat ada 21 kasus dengan 1 meninggal dunia akibat DBD, perhitungan selama hingga minggu ke 10 tahun 2016 ini.

Almarhum dikebumikan di pemakaman keluarga tak jauh dari rumah duka, Sabtu (13/3/2016) sekitar pukul 08.00 wib. Seluruh sanak keluarga dan kerabat pun hadir mengiringi prosesi pemakaman. Haru biru, bagi kedua orang tua korban yang telah kehilangan anak semata wayangnya ini.

Anak yang kesehariannya dekat dengan sang ayah ini, selalu riang gembira. Kegiatannya sehari-hari sekolah dan bermain seperti anak lain pada umumnya. Sang ayah selalu antar jemput ke sekolah dasar yang masih ada di kawasan rumahnya. Bagimana kisah Rizky, si anak ceria ini hingga terenggut nyawanya karena DBD, BACA SELENGKAPNYA  DI EDISI CETAK TRIBUN PONTIANAK BESOK, SENIN (14/3/2016).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved