Gerhana Matahari Total

Suasana Gelapnya Gerhana Sama Seperti Saat pemakaman Anak Nabi Muhammad SAW

Gerhana Matahari Parsial atau sebagian diwarnai cuaca berawan dan mendung di Kota Sintang, Rabu (9/3/2016).

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Ribuan warga melaksanakan salat gerhana matahari. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Gerhana Matahari Parsial atau sebagian diwarnai cuaca berawan dan mendung di Kota Sintang, Rabu (9/3/2016).

Sebelum hilang dari pandangan, Gerhana Matahari sempat berlangsung tiga menit sekitar pukul 07.29 WIB. Kendati Sintang bukan termasuk satu di antara daerah lintas jalur totalitas Gerhana Matahari Total (GMT).

Sejumlah masjid di Sintang menunaikan Salat Gerhana atau Kusuf. Satu di antaranya Masjid Al-Amin Sintang di Jalan Lintas Melawi.

Ratusan jamaah tampak khusyuk melaksanakan salat sunah dua rakaat itu. Usai salat dilanjutkan tausiyah terkait fenomena dan hikmah gerhana oleh Ustaz Amin Sodik.

"Suasana gelap dan gerhana seperti ini, sama seperti saat pemakaman anak Nabi Muhammad SAW. Fenomena ini membuat manusia sadar, tiada kekuasaan apapun yang dimiliki manusia di atas kekuasaan Allah. Mari perbanyak istighfar dan berdoa," ajaknya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Sintang, H Abdul Aziz AL menerangkan fenomena gerhana berguna untuk meluruskan iman dan menguatkan aqidah bahwa Allah lah Tuhan yang menciptakan, memelihara dan memusnahkan jagat raya serta alam semesta beserta isinya.

"Ini agar aqidah umat islam tidak lari. Ini juga sebagai intropeksi diri umat islam untuk banyak beristighfar. Setahun sekali belum tentu kita laksanakan salat gerhana bulan maupun matahari," ajaknya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved