Cap Go Meh 2016

Arak-arakan Naga Meriahkan Cap Go Meh Pontianak

Contohnya kwe tiaw, bakmi, bakpao, caikwe, tahu, liang teh. Itu yang dicari. Kalau yang biasa-biasa udah ada, jangan tampilkan di sini

Penulis: Nasaruddin | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/NASARUDDIN
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji saat meninjau stan batu alam di arena Festival Kuliner Tionghoa, di Jl Diponegoro, Rabu (17/2/2016) sore. Gelaran Festival Kuliner Tionghoa akan terus ditingkatkan setiap tahunnya pada momen Imlek dan Cap Go Meh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, momen Cap Go Meh di Pontianak cukup dirayakan dengan arak-arakan naga. Sementara untuk pawai tatung bisa disaksikan di Singkawang.

"Supaya ada fokus. Orang yang datang menonton Cap Go Meh di Singkawang, dia nginapnya juga di Pontianak. Hotel kita biasanya penuh," ungkap Sutarmidji di sela-sela meninjau stan Festival Kuliner di Jl Diponegoro, Pontianak, Kamis (17/2/2016) sore.

Midji mengatakan, angka kamar hotel di Pontianak hampir 5.000. Dari informasi yang diperolehnya, kamar-kamar tersebut sudah penuh di saat Cap Go Meh.

Terkait festival kuliner, dirinya meminta di tahun depan kuliner yang ditampilkan sebagian besar makanan khas warga Tionghoa. Tapi yang halal sehingga siapa saja bisa membeli.

"Contohnya kwe tiaw, bakmi, bakpao, caikwe, tahu, liang teh. Itu yang dicari. Kalau yang biasa-biasa udah ada, jangan tampilkan di sini. Kemudian pernak-pernik Tionghoa," katanya.

Wako juga mengatakan, kuliner khas etnis lain boleh juga ditampilkan dan dijual di festival tersebut. "Nanti akan kita kemas lebih baik lagi," katanya.

Berita terkait perayaan Cap Go Meh bisa dibaca selengkapnya di edisi cetak Tribun Pontianak, Kamis (18/2/2016).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved