Cap Go Meh 2016

Tatung Anak Dilarang Tampil, Kaum Muslim Diminta Tak Jadi Pemikul Tandu

pelarangan ini dilakukan untuk kebaikan bersama demi suksesnya pelaksanaan event CGM di Singkawang.

Penulis: Novi Saputra | Editor: Arief
TRIBUN PONTIANAK/STEVEN GREATNESS
Tatung wanita saat perayaan Cap Go Meh di Singkawang, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wakil Ketua Panitia Cap Go Meh (CGM) Singkawang, Bong Wei Khong melarang tatung anak terlibat pawai pada Festival Cap Go Meh (CGM) Singkawang 2016..

Selain itu unsur sadisme dan penggunaan atribut keagamaan tidak ditampilkan dalam pawai tatung. Demikian pula kaum muslim, diimbau untuk tidak terlibat seperti menjadi pemikul tatung.

“Kita imbau anak-anak di bawah umur tidak nampil jadi tatung, (juga) aksi sadisme seperti memakan hewan membunuh hewan, juga teman-teman dari muslim untuk tidak jadi pemikul tandu. Kita menerapkan toleransi sebesar-besarnya di sini ,” kata Bong Wei Khong seusai rapat lintas sektoral pelaksanaan Cap Go Meh di Mapolres Singkawang, Jumat (5/2/2016).

Kata Bong Wei Khong, pelarangan ini dilakukan untuk kebaikan bersama demi suksesnya pelaksanaan event CGM di Singkawang.

Hingga Jumat pagi tercatat 454 tatung sudah mendaftar untuk tampil pada acara Festival Cap Go Meh Singkawang 2016. Batas terakhir pendaftaran adalah Sabtu (6/2/2016).

“Jika berkaca dari pengalaman tahun kemarin, yang terdaftar sebanyak 496 tapi yang keluar (nampil) itu hanya 200-an ,” katanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved