Gerakan Fajar Nusantara

Anpri Saran Kedepankan Mediasi Eks Anggota Gafatar

Anpri meminta lembaga negara yang berwenang agar tidak bertindak secara arogan terhadap Gafatar atau organisasi lain.

Penulis: Dian Lestari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Ratusan eks anggota Gafatar tiba di Bandara Supadio Pontianak untuk dipulangkan ke daerah asalnya menggunakan pesawat Lion Air, Jumat (22/1/2016) malam. 

Selanjutnya, Kementerian diminta bersedia bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan daerah, masyarakat lokal, serta transmigran yang ada di Kalbar untuk mengevaluasi, menata kembali, dan memperbaiki program transmigrasi yang sudah ada (eksisting) agar semakin berkontribusi terhadappembangunan daerah, kesejahteraan, dan perdamaian di Kalbar.

"Semoga pandangan dan rekomendasi dari Anpri dapat bermanfaat dan ditindaklanjuti secara cepat dan komprehensif oleh seluruh pemangku kepentingan," ujar Krissusandi.

Anggota Anpri antara lain Institut Dayakologi, MiSeM, SeJuK Kalbar, Dr Ema Rahmaniah dosen FISIP Untan, Sekolah Komunitas Perbatasan dan Daerah Tertinggal, GCU-FPK, YayasanPancur Kasih (YPK), Perkumpulan Pancur Kasih (PPK), Ruai TV, CU Filosofi Petani Pancur Kasih (CU FPPK), Lembaga Bela Banua Talino (LBBT), Elpagar, Sahabat Masyarakat Pantai (SAMPAN), DPD KERABAT (Kerukunan Masyarakat Batak) Kalbar, HIMMA Kalbar (Himpunan Mahasiswa Madura Kalbar), Pagayuban Budaya Masyarakat Jawa, GMKI Kalbar (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), dan BEM UNTAN.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved