Gerakan Fajar Nusantara

Sembilan Penerbangan Lion Air Pulangkan Pengungsi Eks Gafatar

Kita ingin memastikan mereka sampai ke daerah asal, dan langsung ada tempat transit yang aman dan nyaman bagi mereka

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi warga eks Gafatar yang mengungsi di Batalyon Infanteri 643 Wanara Sakti, Kompi Senapan B, Jl Adisucipto, Kubu Raya, Kalbar, Jumat (22/1/2016). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Iring-iringan truk pengangkut warga dan eks Gafatar beserta barang bawaannya tiba di Bandara Supadio Pontianak, Jumat (22/1/2016) malam.

Raut wajah cemas tetap terlihat, ada yang membawa barang-barangnya menggunakan kardus, ember dan berbagai bentuk tas. Anak-anak terlihat tenang, namun ekspresi kebingungan tampak tersirat dari wajahnya.

Tak lama, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Forkopimda tiba di Bandara Supadio Pontianak, untuk memastikan kondisi pemberangkatan para pengungsi.

Menteri Khofifah mengungkapkan, pemulangan yang berubah dari rencana ini disebabkan baiknya koordinasi Forkopimda Kalbar dengan Forkopimda yang menjadi daerah penerima.

"Artinya kami berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang akan menerima mereka, dan pemerintah daerahnya siap, gubernurnya, sekdanya, semuanya siap," ungkapnya, Jumat malam.

Menurut Khofifah, koordinasi yang luar biasa sangat ditunjukkan Pemerintah Provinsi Kalbar, sehingga yang awalnya direncanakan menggunakan KRI, kini lantas menggunakan pesawat Lion Air.

"Kita ingin memastikan mereka sampai ke daerah asal, dan langsung ada tempat transit yang aman dan nyaman bagi mereka," jelasnya

Mensos memaparkan, flight pertama menerbangkan sejumlah 164 warga ke daerah asal Jakarta.

Sementara delapan penerbangan lainnya, akan mengantarkan warga menuju tiga daerah asal, yakni DKI Jakarta, Surabaya dan Solo (sebelumnya data Kesbangpol tertulis Semarang)

"Sembilan flight, ini yang pertama sejumlah 164 orang tujuan Jakarta. Yang menggunakan pesawat Untuk yang lainnya Untuk yang namanya sudah tercatat di KRI, akan tetap diberangkatkan," paparnya.

Dijelaskannya, untuk commercial flight ini, sepenuhnya ditanggung Pemerintah Provinsi Kalbar. Koordinasi itu semua, kalau sudah menyangkut kepentingan bangsa dan negara, masing-masing akan memaksimalkan kinerja yang dimiliki.

"Seluruhnya dicover Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Ketika nanti sampai di daerah asalnya, maka akan dibiayai pemerintah daerah setempat," tegasnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved