Gerakan Fajar Nusantara
A Fui Cari Anaknya di Pengungsian Eks Gafatar
Tak ada perbedaan menu bagi warga berusia dewasa dengan anak-anak. Semua mendapatkan jatah yang sama.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Hari ketiga di pengungsian, Kamis (21/1/2016), telah ada 12 tenda untuk warga eks Gafatar di Bekangdam XII/Tanjungpura, Kubu Raya. Sebelumnya hanya delapan tenda darurat.
Sementara di gedung hijau berlantai dua, baik dari lantai satu hingga di lantai dua gedung, warga terbagi di sayap kiri dan kanan gedung.
Tepat jam makan siang, antrean warga mulai tampak berbaris di depan dapur umum. Kaum pria yang tampak mewakili dalam mengambil jatah makanan. Ada yang membawa nasi bungkus dengan menggunakan kantong, ada yang menggunakan baju.
Usai mendapatkan jatah nasi bungkus, lantas langsung dibawa untuk anak dan istri di gedung atau tenda pengungsian. Tampak nasi bungkus yang baru diambil warga dari dapur umum. Setiap bungkusnya berisikan nasi dengan menu mie dan telur rebus.
Tak ada perbedaan menu bagi warga berusia dewasa dengan anak-anak. Semua mendapatkan jatah yang sama.
Keluarga satu dan lainnya sibuk menikmati hidangan makan siang. Anak-anak tampak menyuap nasi sendiri, dalam lingkaran keluarga kecilnya.
Sementara tumpukan pakaian tampak memenuhi pagar tangga, jendela maupun di sisi-sisi barang yang sempat di bawa warga dari pemukimannya.
Sejumlah anak-anak tampak bermain pasir di depan gedung, sementara sebagian anak lainnya ada yang berada di halaman didampingi orangtua. Ada pula yang berada di gedung, makan bersama keluarganya maupun tertidur, baik di lantai satu maupun dua.
Seorang pria 58 tahun, terlihat bingung sembari mencari-cari wajah yang dikenalnya. Tribunpontianak.co.id berupaya menyapa pria tersebut. A Fui namanya, ia mengaku sedang mencari putra, menantu dan cucunya, yang sejak empat bulan pergi dari kediamannya di Tangerang, dengan beralasan bekerja pertanian di Kalimantan.
"Ini istri saya lagi cari didata dinas sosial, lihat data-data namanya, apakah dia ada atau nggak. Anak saya, Fendi (28) ini sama istrinya, Astri dan anaknya, Kevin," ungkapnya.
Menurut pria yang mengaku berasal dari Singkawang, namun kini tinggal di Jakarta. Ia bersama istrinya mulai berupaya mencari informasi keberadaan keluarga putranya tersebut.
"Mereka asalnya dari Tangerang, siapa tahu ada di sini, saya curiganya karena sempat saya minta nomor telepon, katanya nggak ada, waktu itu lagi ketat, jadi nggak boleh pakai apapun," ujarnya singkat dan lantas kembali mencari di area gedung.
Tepat pukul 13.47 WIB, Gubernur Kalbar, Cornelis, Bupati Mempawah, Ria Norsan, Pangdam XII/ Tanjungpura, Mayjen TNI Agus Risdhianto, Wakapolda Kalbar, Kombes Pol Joko Irianto beserta rombongan Forkopimda lainnya tiba di lokasi pengungsian dengan membawa
Cornelis melihat secara langsung kondisi para pengungsi, ia juga menyempatkan diri berdialog langsung dengan perwakilan pengungsi diiringi dengan menyerahkan secara simbolis bantuan yang diberikan.