Gerakan Fajar Nusantara
BREAKING NEWS: Mempawah Mencekam, Massa Rusak Mobil Milik Eks Gafatar
Jadi apa mau mereka ini. Ganti rugi sudah mau dilakukan tapi tetap tidak mau. Berarti mereka menginginkan hal lain
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid
TRIBUNPONTIANAK,CO,ID, MEMPAWAH - Massa dari gabungan masyarakat Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, melampiaskan kemarahannya dengan merusak mobil milik warga eks Gafatar, Senin (18/1/2016) malam.
Penumpang mobil KB 1204 QF ini adalah perwakilan gafatar, yang akan melakukan dialog bersama Forkopimda Mempawah yang dipimpin langsung Bupati Mempawah, Ria norsan.
Rapat yang diagendakan tertutup itu, tampaknya terdengar oleh masyarakat yang menolak warga eks Gafatar ini. Sebab dalam rapat tersebut, warga eks Gafatar menolak untuk meninggalkan Kabupaten Mempawah, sesuai desakan warga setempat.
Mendengar informasi itu, masyarakat yang sudah terlanjut berkumpul dan menunggu hasil langsung naik pitam. Mereka langsung menyerbu mobil Toyoya Avanza putih itu dan menghantam dengan kayu dan batu. Seketika mobil rusak dan suasana jadi genting.
"Jadi apa mau mereka ini. Ganti rugi sudah mau dilakukan tapi tetap tidak mau. Berarti mereka menginginkan hal lain," ujar seoang warga Mempawah.
Sampai saat ini situasi masih mencekam. Massa terus berdatangan dan pihak pengamanan terus mengalir. Baik pihak Polri dan TNI.
Sementara itu, Bupati Mempawah Ria Norsan mengatakan dalam dialog yang dilakukan dengan perwakilan warga eks Gafatar, belum membuahkan hasil.
BACA JUGA: Foto-foto Pembakaran Mobil Milik Eks Gafatar di Mempawah
"Kita tunggu sampai besok, saya harap semua untuk pulang ke rumah masing-masing," ujar Bupati menemui warga yang sudah lama menunggu jawaban.
Namun, massa dari warga ini tidak mengindahkan ajakan bupati. Mereka tetap memenuhi halaman pemda. Bahkan massa semakin ramai. Ada informasi mereka akan bergerak ke pemukiman kembali untuk mengusir paksa eks Gafatar ini.
BACA JUGA: Usai Dirusak, Mobil Milik Eks Gafatar Dibakar Massa
Bagaimana kondisi Kabupaten Mempawah setelah penolakan aksi massa terhadap Gafatar? Selengkapnya baca edisi cetak Tribun Pontianak, Selasa (19/1/2016).