Ledakan Bom di Jakarta
Insiden di Sarinah, Ada Lima Teroris dan Dua Warga Negara Sipil yang Meninggal
Serangan bermula di Starbucks, kemudian meledakkan diri. Ada serangan dari teroris dua orang, tiga orang lagi di dekat Pos Polisi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan, bahwa ada lima teroris dan dua masyarakat sipil yang meninggal, yakni satu Warga Negara Indonesia (WNI) dan satu Warga Negara Asing (WNA).
Luhut menjelaskan, setelah melakukan briefing dengan Pihak Kepolisian dan Pihak TNI, dirinya mendapat laporan, bahwa serangan teror di Sarinah bermula di Starbucks.
"Serangan bermula di Starbucks, kemudian meledakkan diri. Ada serangan dari teroris dua orang, tiga orang lagi di dekat Pos Polisi," ujar Luhut di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
"Jadi, teroris yang mati itu ada lima. Kemudian dua masyarakat sipil meninggal satu WNA dan satu WNI. Ada empat yang luka dibawa dioperasi di RSPAD," katanya.
Kata Luhut keadaan sudah terkendali, serta Jalan Thamrin telah kembali dibuka dan akan dibersihkan.
Dia mengimbau agar masyarakat tenang. Pihak aparat, kata Luhut, sedang menelusuri kasus pemboman.
"Seluruh keamanan Jakarta, kita tetap menyiagakan diri untuk berhati-hati terhadap kemungkinan lanjutan. Sampai sekarang keadaan terkendali," katanya.