Darurat Asap
Kabut Asap Kembali Ancam Kesehatan Warga Sekadau
Menurutnya, kabut asap yang belum juga hilang tak lepas dari minimnya curah hujan. Meski sudah memasuki akhir tahun, namun musim hujan belum stabil.
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Beberapa hari terakhir, wilayah Sekadau kembali diselimuti kabut asap. Padahal, bencana ini sempat hilang selama beberapa pekan. Kembalinya kabut asap membuat masyarakat mengeluh. Sebab, selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kesehatan juga terancam.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Akhmad Suryadi menyatakan, kabut asap ini murni kiriman dari daerah luar. Sebab, Kabupaten Sekadau saat ini tidak lagi hotspot.
Dari pantauan terakhir BPBD, hotspot terakhir terpantau di wilayah Belitang Hilir. "Dua hari lalu ada satu hotspot wilayah Belitang Hilir, tapi sudah padam. Sekarang tidak ada lagi hotspot, ini kiriman luar," ungkap Akhmad dihubungi Tribunpontianak.co.id pada Minggu (18/10/2015).
Menurutnya, kabut asap yang belum juga hilang tak lepas dari minimnya curah hujan. Meski sudah memasuki akhir tahun, namun musim hujan belum stabil.
Titik-titik api yang sempat berkurang setelah turunnya hujan selama beberpa waktu kini muncul kembali. "Pengaruh curah hujan belum merata, mungkin ini asap yang lama turun lagi," tutur Akhmad.
Sampai saat ini, BPBD Sekadau bersama stakeholder terkait terus memantau pergerakan kabut asap dan titik api. Mekipun kabut asap kembali mengancam, namun masa siaga asap yang sebelumnya dijadwalkan sampai 31 Oktober mendatang belum akan diperpanjang. "Kami pantau terus setiap hari," imbuhnya.
Kabut asap yang meliputi wilayah Sekadau beberapa hari terakhir belum begitu pekat. Jarak pandang pun relatif masih normal. Akhmad memprediksi kabut asap belum begitu berbahaya untuk kesehatan. "Masih belum bahaya, tapi sebaiknya tetap gunakan masker," katanya.