Darurat Asap
Kabut Asap Kembali Pekat, Ini Imbauan Bupati Sambas
Kita sudah bagikan masker, namun tidak mungkin pemerintah semua yang membagikan masker. Bagi masyarakat yang mampu bisa beli
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Hujan sempat turun beberapa hari terakhir ini di sejumlah wilayah di Kabupaten Sambas yang menyebabkan kabut asap menipis. Namun hari ini, Selasa (22/9/2015), kabut asap kembali menebal. Bahkan jarak pandang hanya sekitar 200 meter.
Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi, mengatakan, kabut asap di Kabupaten Sambas ini merupakan kiriman dari wilayah lain. "Hujan memang ada, tapi tetap asap kita ini kan kiriman. Tapi bukan berarti kalau kiriman kita tidak peduli," ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (22/9/2015).
Bupati kembali mengimbau masyarakat untuk waspada guna menghindari dampak lebih buruk yang mungkin ditimbulkan oleh kabut asap. "Kalau sudah seperti ini, kita mengimbau kepada masyarakat untuk memakai masker," katanya.
Namun untuk aktivitas belajar mengajar di sekolah, menurut Juliarti, belum perlu diliburkan. "Kalau pekat lagi dari ini, anak-anak sekolah baru akan kita liburkan,"jelasnya.
Hanya ia tetap berharap antisipasi dan kewaspadaan dari masyarakat dari dampak kabut asap diantaranya kemana-mana tetap menggunakan masker.
"Kita sudah bagikan masker, namun tidak mungkin pemerintah semua yang membagikan masker. Bagi masyarakat yang mampu bisa beli," kata Juliarti.
Terkait langkah antisipasi dan koordinasi, ia mengatakan pemkab telah mengupayakan penggulangan kabut asap dan pembakaran hutan dan lahan terutama melalui tim terkait.
"Kita sudah rapat dan antisipasi, jadi kita tanggulangi. Alhamdulillah kemarin belum ada hotspotnya, walaupun ada kebakaran kecil-kecil saja," katanya.