Kabut Asap
Orangtua Temukan Rezi Terbaring di Ranjang Rumah Sakit
kan ramai disitu, setelah saya cek satu persatu, ketemu di ranjang ujung
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Arief
Menurut Muhani, para siswi yang pingsan itu dikenalnya tak pernah mengeluhkan penyakit sesak nafas, asma, ataupun sejenisnya selama ini. Mereka sehari-hari tampak sehat.
"Justru yang biasa sehat, yang pingsan," imbuhnya.
Muhani menuturkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, sempat menjenguk sejumlah siswi yang dirawat di RS Bhayangkara.
"Terimakasih juga. Tadi ditangani Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Ibu Wakil Wali Kota, juga ada tadi," pungkasnya.
Minta Hujan, Ribuan Warga Salat Istisqo
Menyusul kabut asap yang kian parah, umat Islam di Pontianak menggelar Salat Istisqo atau Salat Minta Hujan. Di antaranya di Halaman Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yarsi Pontianak dan MAN 1 Pontianak, Rabu, pukul 08.00.
"Ini ujian bagi manusia. Namun berbahagialah bagi yang sabar. Harta kita dan semua alam raya ini milik Allah. Kita tak bisa menolaknya saat Allah akan mengambilnya," kata Ustaz Abuya Nanang Zakaria yang jadi iman sekaligus khotib di STIKES Yarsi.
Menurutnya, kabut asap dan kemarau panjang yang diturunkan ini, bisa saja azab bagi manusia, dengan segala akibat perbuatan yang melampaui batas.
"Kita harus intropeksi, apakah selama ini sudah benar taat kepada Allah menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Mengingat dosa dan bertobat," ujarnya.
Ustaz Abuya menuturkan salat ini merupakan bagian dari ikhtiar dan mengakui kebesaran Sang Maha Kuasa.
"Mudah-mudahan dengan Salat Istisqo ini, apa yang kita panjatkan dapat dikabulkan. Kita diberikan keselamatan, karena asap sudah tak begitu bagus buat kesehatan kita," pungkasnya. (ram/fau/bnd/pra)
Ingin membaca menarik lainnya terkait polusi asap di Kalbar buka di topik: Darurat Asap dan Kabut Asap