Kabut Asap

Kerugian Ini yang Dialami Garuda Indonesia Akibat Kabut Asap

Kami apresiasi karena merespon adanya kabut asap. Mudah-mudahan bisa mengurangi dampak kabut asap ini.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Arief
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Upaya pemadaman titik api di wilayah Kalbar yang masih menyala dari kebakaran hutan dan lahan dengan cara water bombing (menjatuhkan bom air) dari helikopter, Kamis (3/9/2015). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - General Manager Garuda Indonesia, Donald Jerry mengatakan kabut asap yang melanda Kota Pontianak dan sekitarnya sangat berdampak pada penerbangan maskapai.

Meski kerugian secara langsung tidak ada karena pihaknya tidak membayar kompensasi, ia mengaku kabut asap berdampak pada jadwal penerbangan.

"Rugi karena tidak bisa menerbangi. Karena faktor alam kami tidak membayar kompensasi karena kompensasi tidak diberikan karena dampak dari faktor eksternal. Dampaknya penerbangan terhambat pesawat dan kru, dampak lainnya ke schedule penerbangan jadi terganggu," ujarnya, Kamis (3/9/2015).

Langkah pemerintah melakukan water bombing dalam hal mengatasi kabut asap pun diapresiasi Jerry. "Kami apresiasi karena merespon adanya kabut asap. Mudah-mudahan bisa mengurangi dampak kabut asap ini. Putussibau kita tidak operasi kita tetap memegang prosedur dan ketentuan jika penerbangan jika pandang tidak 5000 meter tidak kami terbang. Saat ini upayanya schedule ulang," ujarnya.

Jerry mengatakan, pada Kamis (3/9/2015) pagi terjadi delay pada penerbangan Jakarta jam 06.15. Sedangkan penerbangan Garuda Indonesia tujuan Pontianak-Putussibau dan Putussibau-Pontianak terpaksa dibatalkan karena kabut asap di bandara tujuan Pangsuma, Putussibau di bawah 5000 meter.

Jerry mengatakan delay sudah terjadi sejak Senin (1/9). Ia mengatakan berdasarkan laporan dari BMKG tak hanya penerbangan pada Kamis (3/9) tujuan Putussibau-Pontianak (PP) yang mengalami delay.

Bahkan pada Jumat (4/9) dan hingga waktu yang tidak ditentukan terancam dibatalkan. Jerry mengatakan untuk di Putussibau, penyebab delay dikarenakan asap kiriman dari Kalteng.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved