Ingin Coba Rasa Kopi yang Beda, Coba Mampir ke Coffee Shop
Coffee shop di Kota Pontianak kini menjamur menawarkan keanekaragaman kopi yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Stefanus Akim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siapa yang tak tahu kopi. Minuman hitam ini kerap menjadi teman bersantai di waktu senggang maupun saat berkumpul bersama teman-teman. Tapi perkembangan coffee shop di Pontianak yang dikenal sebagai kota dengan banyak warung kopi lebih menyasar ke masyarakat yang menyukai rasa kopi yang berbeda.
Boomingnya kopi menjadikan pelaku usaha pun tak tinggal diam. Coffee shop di Kota Pontianak kini menjamur menawarkan keanekaragaman kopi yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Seperti yang terlihat di Koffie Steelsel yang berlokasi di jalan Putri Candramidi atau Podomoro Pontianak. Coffee shop yang mulai buka di bulan Juli tahun lalu ini merupakan satu di antara tempat favorite masyarakat Pontianak yang ingin menikmati kopi.
Owner sekaligus barista Koffie Steelsel, Nawi Setyo Pambudi, mengatakan saat Koffie Steelsel berdiri, kedai kopi belum banyak menjamur seperti sekarang.
"Ada, tempat lain tapi belum terlalu fokus. Yang independen sendiri belum ada. Kami coba kenalkan varian kopi sekaligus metode nyeduh kopi yang baru," jelasnya.
Dikatakannya, Koffie Steelsel memiliki dua jenis penyeduhan yaitu dengan mesin dan manual dengan Syphon Filter. Metode yang digunakan ini dilakukan pada setiap jenis kopi.
"Kita sendiri memiliki banyak jenis kopi, seperti yang Single Origin ada Arabica Jawa Barat, Arabica Borneo serta yang lainnya," tuturnya.
Koffie Steelsel sendiri berdiri atas gagasan 5 orang yang memang menyenangi kopi. Dari sana mereka belajar menjadi barista secara otodidak.
"Adanya tanggung jawab rasa yang disuguhkan kepada penikmat juga ya. Dengan mesin dan alat yang kami punya tetapi mengangkat kualitas dengan baik," katanya.
Penyeduhan kopi secara manual misalnya menggunakan pour over dengan drip. Dengan menggunakan ini bisa menghasilkan kopi dengan level lite, medium, dan strong.
"Untuk lite atau soft, yang tidak terlalu kuat kopinya bisa menghabiskan waktu 2 menit 30 detik, sedangkan untuk yang strong 3 menit. Beda lagi kalau metode French Press yang menghabiskan waktu 4 menitan khusus ke strong karena itu drip dengan level kasar," katanya.
Nawi menuturkan, kopi mulai menjamur sekali di awal 2015. Dengan banyaknya Coffee Shop yang mulai buka, ia malah merasa ini lebih bagus.
"Hal ini bukan menjadikan persaingan yang ketat tetapi malah membuat orang lebih tahu banyak mengenai kopi. Tergantung internalnya juga gimana ya. Dan Coffee Shop ini segmennya beda dan punya pasar sendiri di Pontianak," ujarnya.
Dengan harga yang terjangkau, hanya sekitar 20-ribuan, ternyata kopi-kopi ini menjadi pilihan para penikmat kopi di Pontianak.
Hal senada juga terjadi di Two.am Coffee yang beralamat di Jalan Gusti Hamzah atau Jl Pancasila. Barista Two.am Coffee, Ery mengatakan untuk selera kopi tergantung setiap orang tetapi di cafenya kebanyakan orang memang memesan espresso.