Tanah Longsor di Banjarnegara
Kisah SMS Istri Relawan Longsor Tak Berbalas Hingga Datang Kabar Duka
Air Mata Setya Rahayu tumpah, berbarengan dengan rapalan doa yang terus diucapkan dari mulutnya.
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MAGELANG - Isak tangis mewarnai pemakaman, Ahmad Nuruddin Zuhri (35), pegawai Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Provinsi Jawa Tengah (Jateng) wilayah Magelang yang meninggal dunia saat membuka akses jalan di tanah longsor Banjarnegara.
Ahmad tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah eskavator atau alat berat yang dikemudikannya mengalami kecelakaan, Selasa (16/12/2014) sore.
Air Mata Setya Rahayu tumpah, berbarengan dengan rapalan doa yang terus diucapkan dari mulutnya. Tangannya memegangi tanah pemakaman yang masih baru dan bercampur dengan bunga mawar.
Perempuan berusia 35 tahun itu tak kuasa melihat jasad suaminya, Ahmad Nurudin yang dimakamkan di liang lahat pemakaman Dusun Sikepan II, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Rabu (17/12/2014) siang.
Kendati dirundung kepedihan, perempuan yang akrab dipanggil Yayuk ini mencoba untuk tetap tegar. Dia masih berusaha menenangkan Garis Sauyqi Ulul Azmi, putra sulung hasil pernikahannya dengan Ahmad.
Usai berdoa di pemakaman suaminya, Yayuk menceritakan kabar duka yang membuat hatinya getir. Perasaan kalut bercampur gelisah sempat dirasakannya sejak Selasa (16/12/2014) petang.
SMS
Sekitar pukul 18.30, Yayuk mencoba mengubungi ponsel suaminya dengan pesan singkat (SMS). Seperti biasa, dia menanyakan kabar suaminya yang sedang bertugas membuka akses jalan di bencana tanah longsor Banjarnegara.
“SMS itu tak berbalas. Saya masih menunggu kabar dari mas Ahmad. Namun, pukul 21.15 malam, saya dapat kabar suami saya telah meninggal dunia. Dia meninggal sejak pukul 17.30, makanya kok SMS tidak dibalas,” kata Yayuk berusaha tetap tegar.
Kabar mengejutkan itu datang dari salah satu rekannya. Tubuh Yayuk lemas usai mendengar kabar tersebut. Dia hanya bisa berdoa, merapal doa, sembari menunggu jasad suaminya dibawa ke rumahnya di Dusun Sikepan II, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung.
Relawan Pembuka Akses
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Provinsi Jateng, Wilayah Magelang, Sujito menjelaskan, kejadian itu bermula saat Ahmad hendak berpindah lokasi karena tanah di dekatnya mengalami keretakan, atau muncul longsoran baru.
Awalnya Ahmad hendak berpindah lokasi karena tanah di dekatnya mengalami keretakan, atau muncul longsoran baru. Namun, saat memindahkan alat berat itu, Ahmad justru mengalami kecelakaan.
"Dia awalnya sudah membantu temannya, Bambang untuk menaikkan backhoe ke crane. Namun, tak disangka, backet belakang backhoe nyangkut di aspal dan terjadilah kecelakaan itu," kata Sujito, kepada wartawan.
Kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.30, Selasa (16/12/2014). Ahmad yang mengalami benturan keras di dalam kabin backhoemengalami pendarahan di kepala bagian kanan. Dia meninggal dalam perjalanan menuju RS Banjarnegara.
"Sementara, Bambang Sulianto, warga Karet, Jurangombo, Kota Magelang, teman korban, selamat," ujarnya.
Ahmad diketahui merupakan salah satu pembuka akses jalan yang tertimbun tanah longsor. Dia bertugas sejak Sabtu hingga wafatnya. Dia meninggalkan satu istri dan dua putra.