Chris John Ingatkan Daud Waspada Pukulan Kiri Pontillas

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Satu  di antara legenda tinju Indonesia, Chris John, akan hadir menyaksikan pertandingan antara Daud Cino Jordan melawanRonald Pontillas. Chris John yang pernah berhadapan dengan Daud Jordan berharap rekannya tersebut bisa menyabet juara dunia kelas ringan (61,2 Kg) Asia Pasifik versi World Boxing Champions (WBO), Sabtu (20/12/2014) malam.

"Melihat persiapan yang telah dilakukan Daud Yordan dalam kurun waktu beberapa waktu belakangan, sepertinya dia akan keluar sebagai pemenang. Namun, jika melihat rekaman pertandingan dari lawan Daud, Ronald Pontillas juga memiliki kelebihan yang tak boleh dianggap remeh oleh Daud," kata Chris John, Kamis (18/12/2014).

Ronald Pontillas memiliki pukulan kiri yang perlu diwaspadai oleh Daud. Daud tetap harus menjaga konsentrasi dengan menerapkan skema strategi yang telah ditentukan. Jangan sampai terbawa dengan skema strategi lawan. Kemudian bermain taktis dan melakukan conter boxer. Daud memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan.

"Daud merupakan petinju yang memiliki kecepatan cukup baik dan memiliki kombinasi pukulan yang sangat bervariasi. Namun yang namanya pertandingan prediksi di atas kertas biasanya akan ada kejutan yang terjadi di atas ring," ujar The Dragon - julukan Chris John.

Menjelang pertandingan dimulai Daud harus tetap menjaga mental sebelum bertanding. Berusaha rileks jangan sampai tegang. Semua publik harus menaruh sikap optimistis kalau Daud dapat keluar sebagai pemenang. Yang paling penting dari semua usaha dan persiapan tidak ada lain adalah berdoa.

"Sebagai petinju muda, Daud tentu harus menjaga profesioanalitas tetap fokus untuk latihan jangan sampai terlena yang tentu dapat berpengaruh pada prestasi pribadi yang akan diraihnya," kata mantan petinju dengan nama lengkap Yohannes Christian John tersebut.

Chris John merupakan olahragawan kelahirab Banjarnegara, 14 September 1979. Wikipedia mencatat, Chris John mencatatkan rekor sebagai juara dunia kelas bulu pertama yang berasal dari Indonesia. Ia juga mencatatkan rekor sebagai petinju kedua terlama yang menjadi juara dunia kelas bulu sepanjang masa, serta mencatatkan rekor sebagai peringkat kedua dalam daftar petinju yang paling sering mempertahankan gelar juara dunia kelas bulu sepanjang masa. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia kelima yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Nico Thomas, Ajib Albarado, dan Suwito Lagola.