Cegah Wabah DBD
Sayangnya gejala yang sama sering ditemukan pada penyakit lain. Akibatnya, sampai sekarang sering terjadi salah diagnosis.
MIRA Delima Asikin adalah satu di antara dokter umum yang bertugas di RS Universitas Tanjungpura Pontianak. Sampai saat ini banyak sudah pasien yang ditanganinya.
Bukan hanya satu penyakit yang ia tangani, terkadang beragam jenis penyakit yang dikeluhkan para pasien. Seperti pada musim penghujan di bulan ini, jumlah pasien diare dan DBD terjadi peningkatan.
"Sudah tak heran, penyakit-penyakit itu mewabah ketika pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau dan sebaliknya. Khususnya DBD, menjadi penyakit yang paling teratas di musim ini," ujar Mira, panggilan akrab dokter kelahiran 25 Agustus 1987 itu, Rabu (3/9).
Ia menjelaskan, Demam Berdarah Dengue atau disingkat DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegipty atau Aedes albopictus berkelamin betina. Nyamuk berkaki belang-belang ini menggigit manusia di siang hari.
Gejala penyakit DBD sampai sekarang masih tidak terduga. Namun secara umum, penyakit memiliki ciri seperti panas tinggi, pusing, bahkan muntah darah. Sayangnya gejala yang sama sering ditemukan pada penyakit lain. Akibatnya, sampai sekarang sering terjadi salah diagnosis.
Ia berpesan kepada masyarakat, jika terjadi gejala-gejala di antaranya demam tinggi selama 2-7 hari, tampak lesu, suhu badan antara 38 derajat sampai 40 derajat atau lebih, pendarahan di hidung (mimisan), muntah darah atau BAB keluar darah, maka Anda mesti segera membawa si penderita ke rumah sakit terdekat.
Dalam menangani kasus demam berdarah, yang paling penting adalah asupan cairan. Saat terjadi kebocoran, harus banyak minum. Tapi ketika kebocorannya sudah selesai, maka dalam waktu 2x24 jam asupan cairan harus dikurangi.
Adapun pertolongan pertama yang dapat dilakukan terhadap keluarga atau kerabat Anda jika menderita DBD, yakni dapat dilakukan dengan memberikan minum sebanyak mungkin, kompres agar panasnya turun, memberikan obat penurun panas. Apabila dalam waktu 3 hari tidak turun atau malah naik segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas. Jika tidak bisa minum atau muntah terus menerus, kondisi bertambah parah, kesadaran menurun atau hilang maka orang tersebut harus dirawat di rumah sakit.
Mira menekankan kepada warga Pontianak khususnya, agar tidak menyepelehkan penyakit ini. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Yang harus Anda lakukan yaitu memberantas sarang nyamuk dengan cara menguras, menutup, dan mengubur barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
Bisa juga dengan abatisasi, yakni dengan menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat penampungan air. Atau lakukan fogging pada kasus-kasus PE positif, 2 penderita positif atau lebih dalam radius 100 m dari tempat tinggal penderita DBD positif.
Dan Anda bisa melaporkan penderita penyakit dari rumah sakit dikirim ke puskesmas di wilayah penderita untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi. (Tribun Cetak)