Editorial
Melawan Kekerasan Seksual Anak
Kisah memilukan ini tentu saja membuat kita miris. Anak-anak muda harusnya mengisi hidupnya dengan hal-hal positif
Penulis: Ahmad Suroso | Editor: Jamadin
BEBERAPA hari lalu masyarakat Kalimantan Barat dihebohkan dengan kekerasan seksual terhadap 10 siswa SMP di Kecamatan Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Pelakunya seorang guru karate di sekolah dan aksi tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun lalu.
Hari ini kita kembali dibuat miris dengan kejadian pemerkosaan terhadap seorang gadis berusia 19 tahun di Kabupaten Melawi. Pelakunya ada sembilan orang, dari jumlah tersebut beberapa do antaranya termasuk anak di bawah umur.
Ancaman hukuman 12 tahun penjara sebagaimana yang diatur dalam Pasal 285 KUHP menanti para pelaku. Sedangkan bagi pelaku dibawah umur bisa dijerat dengan UU nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.
Banyak hal yang bisa dilakukan agar persoalan-persoalan seperti ini tak mudah terjadi. Satu di antaranya mengawasi pergaulan anak. Sehingga mereka fokus belajar atau mengejar prestasi di luar akademik.
Kisah memilukan ini tentu saja membuat kita miris. Anak-anak muda harusnya mengisi hidupnya dengan hal-hal positif. Jika masih sekolah tentu saja belajar dengan giat agar kelak mendapat nilai bagus, masuk perguruan tinggi kemudian mendapatkan pekerjaan yang baik atau membuat usia sendiri.
Anak sekolah juga bisa mengisi kegiatan dengan ekstra kulikuler yang beragam, mulai ekstrakulikuler olahraga, kesenian, hingga mengasah akademik. Kita tentu saja bangga melihat anak-anak usia sekolah berprestasi, baik itu akademik, olahraga atau kesenian.
Sedangkan bagi pemuda atau pemudi juga tak kalah banyaknya kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan. Mulai dari berorganisasi, ikut kegiatan sosial, dan sebagainya. Dengan aktif di kegiatan maka hal-hal negatif bisa dihindari.
Pemerintah ke depan perlu memikirkan pola pendidikan yang tak hanya mengajarkan akademik semata. Namun perlu juga menambah atau mengembangkan pola pendidikan moral dan etika serta mengasah rasa belaskasihan, saling menghormati, serta toleransi buat sesama.
Jika itu dilakukan maka kenakalan-kenakalan remaja seperti kasus kekerasan seksual atau pemerkosaan bisa dikurangi. Anak muda sekarang juga harus terus diingatkan dan di-filter terhadap hal-hal negatif. Penyadaran, sosialisasi, hingga kurikulum yang baik harus diterus dikembangkan untuk kebaikan anak anak sekolah.
Sebab, merekalah yang kelak empunya bangsa ini. Merekalah kelak yang akan membawa bangsa ini bertarung di tengah persaingan dunia global yang semakin keras. Menjadi tanggungjawab bersama untuk membuat generasi muda bangsa ini menjadi lebih baik dan setara dengan generasi muda bangsa lain. (Tribun Cetak)