Songsong 100 Tahun Persekolahan Katolik Nyarumkop

Dalam kotbahnya Mgr Hyeronimus Bumbun OFM Cap menegaskan bahwa, setiap pertemuan dengan Yesus mendatangkan sukacita.

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Steven Greatness

Citizen Reporter

Drs Egidius Herman MSi   |   Guru Bahasa Latin SMA St Paulus Nyarumkop

TAHUN 2016 Persekolahan Katolik Nyarumkop memasuki usia 100 tahun. Natal bersama Keluarga Besar karyawan/ti dan Alumni Persekolahan Katolik Nyarumkop tahun 2013 dimaksudkan untuk menyongsong 100 tahun Persekolahan Katolik Nyarumkop sekaligus Reuni Agung Alumni.

Sekitar 500-an keluarga besar karyawan/ti dan alumni Persekolahan Katolik Nyarumkop yang datang dari berbagai daerah Kalimantan barat berkumpul di halaman SMA Santo Paulus Nyarumkop untuk merayakan Natal Bersama pada Sabtu 4 Januari 2014, lalu.

Perayaan syukur ini dimulai dengan tarian pembuka oleh sanggar tari Buriak Enek di bawah asuhan Fr Venan OFM Cap, dan Bapak Anton. Tarian yang menggambarkan semangat generasi muda dalam meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. Kemajemukan sosial dan budaya dalam diri para pemuda yang menuntut ilmu di Persekolahan Katolik Nyarumkop bukanlah suatu hambatan dalam mewujudkan cita-cita bersama untuk kemajuan.

Tarian ini dibawakan dengan lincah dan gembira, sebagai manifestasi dari semangat yang dimiliki oleh generasi muda dalam upaya ikut serta dalam membangun masyarakat, bangsa dan negara.

Dalam kotbahnya Mgr Hyeronimus Bumbun OFM Cap menegaskan bahwa, setiap pertemuan dengan Yesus mendatangkan sukacita. "Kita diundang Yesus untuk hidup di dalam-Nya setiap hari. Kita memerlukan Yesus setiap hari. Ia mengajak kita untuk tidak pernah berhenti saling mengampuni," kata Uskup Bumbun.

Dikatakan Uskup Bumbun, sebagai Gereja kita membangun komunitas atau persaudaraan dalam Yesus Kristus, saling menolong dan saling mendukung dalam mencapai kebaikan hidup, Sukacita dalam hidup Gereja. Dengan sukacita terbersit cinta kasih dan kerjasama yang baik. Dunia ini adalah tempat kita bersama dimana kita sungguh hidup sebagai saudara.

"Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada para para Misionaris Kapusin yang telah menanamkan nilai-nilai Kristiani lewat pendidikan di Persekolahan katolik Nyarumkop ini," kata uskup yang juga pernah mengenyam pendidikan di Nyarumkop.

Ia mengatakan, benih iman yang mereka taburkan telah menghasilkan buah melimpah yang berkembang di seluruh penjuru dunia. Dua tahun lagi kita akan memperingati 100 tahun pendidikan dan Pewartaan di sini, Roh Allah berkarya terus dalam proses pendidikan di Persekolahan Katolik Nyarumkop yang kita cintai ini.

"Yesus selamat datang. Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus Tuhan di tengah kota Daud. Demikian lagu pembuka dan kutiban Injil yang direnungkan dalam perayaan itu," kata Uskup Bumbun.
Sementara Pimpinan Umum Persekolahan Katolik Nyarumkop. Pastor Barnabas Meriko OFM Cap SAg MA mengatakan mustahil untuk membayangkan bahwa Persekolahan Katolik Nyarumkop merangkak dan baru memulai karyanya tahun 1916 bisa tetap hidup dan bertahan hingga saat ini. "Ini menunjukkan bahwa Kristus tetap menyertai kita hingga tetap eksis hingga saat ini."

Persekolahan katolik Nyarumkop dimulai pada tahun 1916, ketika para misionaris dari Ordo Kapusin (Ordo Fratrum Minorum Capuccinorum) Belanda datang ke Nyarumkop. Tujuannya untuk membuka tempat pendidikan agar masyarakat pedalaman memperoleh secercah terang ilmu pengetahuan.

Para misionaris memulai pendidikan sederhana. Belajar membaca, menulis, berhitung, Bahasa Belanda, dan pendidikan Agama Katolik. Dari pendidikan sederhana tersebut, berkembang ke pendidikan lanjutan bahkan supaya tersedia tenaga guru bagi sekolah-sekolah pedalaman "Volksschool" di Nyarumkop ditambah dengan Standaardschool dan Normaalschool, serta Sekolah Kejuruan seperti Sekolah Pertanian dan Pertukangan.

Tidak sampai 20 tahun Persekolahan katolik Nyarumkop berkembang sehingga kampung Nyarumkop menjadi Pusat Pendidikan.

Kini, Persekolahan Katolik Nyarumkop yang terdiri dari TK Santa Lucia, SD Santa Clara, SMP Santo Aloysius Gonzaga, SMA Santo Paulus, dan Topang (Tahun Orientasi Panggilan) boleh mengucap syukur atas peziarahan serta memohon rahmat untuk terus melangkah ke depan dengan menjunjung tinggi motto: Non Scholae sed Vitae Discimus (Kita belajar bukan untuk mendapat ilmu pengetahuan semata, tetapi untuk hidup). Pesekolahan juga berpegang pada empat pilar, yaitu Sanctitas (hidup beriman), Sanitas (hidup sehat), Scientia (hidup cerdas), Societas (hidup sosial bermasyarakat).

Misa Perayaan Natal karyawan/ti bersama Alumni tahun ini, memohon kepada Tuhan agar membuka hati para alumni Persekolahan Katolik Nyarumkop agar berkenan meluangkan waktu untuk hadir memperingati 100 Tahun Persekolahan Katolik Nyarumkop sekaligus Reuni Agung Tahun 2016. *

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved