Tak Berhenti Belajar

Tentunya ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah dapat diaplikasikan ketika bekerja di sana

Penulis: Mirna | Editor: Jamadin
Leo Prima
Istri Wakil Walikota Pontianak Ir H Edi Rusdi Kamtono, DRA Hj Yanieta Arbiastutie 

DRA Hj Yanieta Arbiastutie, Istri Wakil Walikota Pontianak Ir H Edi Rusdi Kamtono, saat ditemui di kediamannya di Jalan Paris Haji Husein 2, bercerita banyak tentang dirinya dan kegiatan yang dilakoninya baik sebelum dan sesudah menjadi seorang istri Wakil Walikota Pontianak.

Menurutnya, tidak ada perubahan yang mendasar terhadap dirinya setelah suaminya terpilih mendampingi Sutarmidji, Walikota Pontianak. Yang pasti ia akan tetap menjalankan rutinitasnya sebagai dosen Tekonologi Hasil Hutan di Fakultas Pertanian Untan, dan juga masih melanjutkan jabatannya yang tinggal setahun lagi sebagai Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Kalbar.

Ibu dari M. Irfan Oktodiar, Reyhan Pradipta dan Farrel Andita, ini menuturkan sebelum berkiprah sebagai dosen, selama empat belas tahun bekerja di Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kalbar, dimana rutinitas pekerjaannya banyak dihabiskan di laboratorium.

"Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapat, selama saya bekerja di sana, beberapa kali saya menjadi saksi ahli narkoba untuk pihak kepolisian, melakukan pengujian kosmetika yang beredar di masyarakat, turun ke lapangan melakukan pemeriksaan langsung ke toko obat, apotik dan PBF. Tentunya ilmu yang saya dapatkan di bangku kuliah dapat diaplikasikan ketika bekerja di sana," ujar Yennie yang kini tengah melanjutkan S3 nya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, kepada Tribun, Jumat (27/12).

Kejenuhannya mulai muncul ketika itu. Titik kebosanan membuat dirinya ingin mencoba tantangan dan suasana baru , akhirnya, ia pun beralih profesi menjadi seorang dosen. Tahun 2008, ia mengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak sebagai Dosen Teknologi Hasil Hutan.

Menurutnya, profesi yang dijalaninya sedikit berbelok dengan basic ilmunya. Ilmu barunya didapat ketika ia menjadi dosen di sana. "Intinya di sini saya belajar dan terus belajar. Ketika saya terjun di dalamnya, saya harus total. Tidak butuh lama saya beradaptasi untuk menjalankan profesi ini. Hanya 3-4 bulan. Di sini saya mendapatkan tantangan baru lagi. Dan berhadapan dengan benda hidup," imbuhnya.

Jabatannya yang kini tinggal setahun lagi menjadi ketua IAI Kalbar mengharuskannya untuk tidak diam stagnan begitu saja. Banyak PR yang ingin diselesaikannya.
Selama tiga tahun ini, ia melakukan perubahan mendasar terhadap dunia farmasi Kalbar. Perubahan perlahan-lahan terjadi saat ia dimandatkan sebagai ketua.

Di antaranya, PD IAI Kalbar telah mengeluarkan Surat Keputusan standar gaji seorang apoteker yang melakukan pekerjaan di pelayanan kefarmasian. Giat melakukan kerjasama terhadap Dinas Kesehatan Provinsi , Kota dan Kabupaten, Gakeslab dan GP Kalbar serta organisasi profesi lainnya.

Selain itu ia berkeinginan meningkatkan citra profesi apoteker, dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan profesinya, sehingga apoteker dapat merespon kebutuhan pelayanan, melalui kompetensi apoteker . Ia berharap selama ia diberikan amanah sebagai ketua IAI Kalbar, ia mempunyai kewajiban secara nyata untuk memperjuangkan dan melindungi Apoteker se Kalbar, dengan mandatnya yang tidak lama lagi ini dapat mengangkat apoteker Kalbar lebih maju lagi.

"Saya ingin apoteker Kalbar lebih dapat dihargai eksestensinyà di bidang pelayanan kesehatan. Tidak ada lagi yang menganggap sebelah mata terhadap apoteker," harapnya.

Dirinya yang kini tengah disibukkan study untuk mengambil doktor ini, harus bolak balik Yogyakarta-Pontianak. Sebagai sosok di balik layar sang suami, ia selalu mendukung apapun yang dilakukan suami selagi itu hal positif dan bermanfaat untuk orang banyak.

Ketika suaminya berkampanye, ia merelakan waktunya untuk menemani suami. Sengaja ia pulang dari Yogyakarta ke Pontianak demi suami tercinta. Setelah suami dilantik menjadi Wakil Walikota Pontianak periode 2014-2018, ia mengatakan pastinya akan lebih banyak lagi kegiatan yang harus dilakukannya. (tribun cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved