Raih Sebelas Penghargaan atas Prestasi Kinerja Baik.

Tadinya saya tidak tertarik untuk bekerja di sini. Karena saya tidak ada basic ilmu sedikitpun.

Penulis: Mirna | Editor: Jamadin
Leo Prima
Yully Tan 

BERANGKAT dari hanya seorang ibu rumah tangga biasa, Yully Tan atau akrab disapa Yully, ini menunjukkan progress yang luarbiasa dalam hidupnya. Ia mampu membuktikan bahwa ibu rumahtangga juga mampu berkarya dalam hal apapun selama mau belajar.

Saat ini ia menjabat sebagai Branch Manager Pontianak Fortuna PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Selama tujuh belas tahun ia bekerja di sana. Dan dalam kurun waktu tersebut, setiap tahunnya ia mendapatkan sebelas penghargaan atas prestasi kinerja yang baik.

"Tadinya saya tidak tertarik untuk bekerja di sini. Karena saya tidak ada basic ilmu sedikitpun. Saya nggak berani juga melakukan sesuatu yang tidak saya mengerti. Namun ketika itu Branch Managernya langsung ke rumah saya, mengajak saya bergabung di sini. Sempat saya tolak beberapa kali. Akan tetapi mereka bersikekeh menginginkan saya bekerja di sana. Akhirnya saya putuskan ya udah saya coba," ungkap Yully kepada Tribun saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/12/2013).

Ketika itu, selama dua minggu dirinya di-training di Batam. Menurutnya, selama kita mau belajar dan menginvestasikan waktu untuk belajar, semuanya dapat kita lakukan.

Di tahun pertama ia bekerja, dirinya sudah mampu menunjukkan pencapaian yang baik. Ia berhasil mencapai target yang diinginkan perusahaan. Sebagai prestasi dari kinerjanya yang bagus, ia mendapatkan penghargaan. Dan ia diberangkatkan untuk mewakili perusahaan pada Pasific Rim Conference.

Tak lama bekerja ia direkomendasikan menjadi Unit Manager. Kemudian setelah menduduki posisi jabatan tersebut, ia dinaikkan lagi deñgan jabatan lebih tinggi yaitu Asisten Branch Manager. Selama delapan tahun ibu tiga anak ini menduduki posisi tersebut. Pada 2006, ia kembali direkomendasi pada penempatan jabatan baru. Yakni sebagai Branch Manager hingga sekarang ini.

Boleh dikatakan selama ia bekerja, dirinya selalu mendapatkan penghargaan atas kinerjanya yang baik. "Ada beberapa kali saya juga tidak mendapatkan penghargaan. Saya tidak berhasil mencapai target. Salah satu penyebabnya dikarenakan kondisi ekonomi negara kita yang tidak baik membuat perekonomian masyarakat juga menurun. Sehingga mereka enggan untuk mengansuransikan diri mereka," terangnya.

Yully mengatakan sampai saat ini ia sangat enjoy pada pekerjaannya ini. Di mana ia sering bertemu banyak orang dan liburan ke luarnegeri setiap tahunnya selalu dilakukannya.
"Lumayan juga hitung-hitung liburan gratis ke luar negeri. Liburan itu suatu bentuk hadiah penghargaan dari pencapaian kinerja saya yang baik. Saya sering mewakili mengikuti berbagai conference ke luarnegeri. Hampir semua negara di lima benua ini sudah saya datangi. Bangkok, Hongkong, London, Roma, Paris, Turki, Korea, Taiwan, Spanyol sampai Afrika Selatan sudah saya kunjungi," ujarnya.

Dari semua pencapaian yang diraihnya kini, tidak serta merta dengan mudah ia dapatkan. Semuanya butuh usaha yang keras. Sering ditolak nasabah baginya hal yang biasa. Yang terpenting bagaimana menurutnya bisa menjalin hubungan baik dengan oranglain.

"Walaupun ada dari mereka yang tidak mau mengansurasikan ke perusaahan kita tidak menjadi masalah bagi saya. Kita bisa menjalin hubungan sebagai teman dan keluarga," tuturnya.

Berbicara tentang kesadaran masyarakat untuk mengasuransikan diri mereka, Yulli mengatakan saat ini perkembangan sudah cukup baik. Masyarakat sudah mulai menyadari akan pentingnya mengasuransikan diri mereka.

"Mereka yang mengasuransi diri telah memiliki nilai positif dalam hidupnya. Dengan adanya asuransi dapat memprotek kita dari risiko hidup yang ada. Kita tidak tahu kapan sakit, mati, terjadi kecelakaan dan sebagainya. Lewat asuransi dapat membantu kita dari permasalahan tersebut. Kita tidak perlu lagi memikirkan biaya yang terjadi dengan tiba-tiba," pungkasnya.

Menurutnya di dunia ini hanya sementara. Risiko dalam hidup pasti akan kita hadapi. Hanya bagaimana cara kita memproteksi diri dengan risiko yang terjadi. Lewat tabungan, deposito, investasi rumah atau tanah adalah beberapa cara yang baik untuk memprotek diri kita akan hal itu.

Dikatakannya mengasuransikan diri merupakan cara lainnya yang dapat dilakukan. Dari uang kecil akan menjadi besar. Tidak terlalu banyak uang yang disisihkan. Hanya lima persen dari penghasilan untuk asuransi, sudah cukup.

"Saya sendiri merasakan manfaatnya dari asuransi. Ketika saya sakit tidak perlu memikirkan biaya lagi. Tidak perlu mikir berapa biaya obat, dan uang administasi lainnya," imbuh Yully.

Ia menyarankan jika ingin mengasuransikan diri, pilihlah perusahaan bonafit. Perusahaan yang boleh dibilang keeksistensiannya lumayan lama di asuransi jiwa. Dan pilihlah asuransi yang dapat mem-protect Anda beserta keluarga dari risiko hidup ini. (tribun cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved